Sempat menjadi jurnalis di beberapa media, saya menyadari betapa penting menjalin hubungan baik dengan praktisi hubungan masyarakat (humas), baik itu corporate communication atau konsultan humas.Â
Meski demikian, dalam hubungan dengan jurnalis, tentu pernah terjadi ketidaksesuaian alias tidak harmonis.Â
Untuk itu, berikut beberapa hal di bawah ini perlu diketahui demi menjalin hubungan baik antara humas dengan jurnalis:
1. Â Jurnalis berburu fakta
Tak hanya pernyataan narasumber, jurnalis juga berburu angka, data dan riset. Menyuplai informasi hanya berbasis asumsi  tidak membantu tugas jurnalis.  Di sini, peran humas membantu menyiapkan dan menyajikan data untuk memperkuat pernyataan narasumber.
2. Jurnalis dan humas setara
Beberapa kali terdapat praktisi humas berkomunikasi dengan jurnalis bak atasan kepada bawahan. Human seringkali meminta bukti tayang setelah mengirimkan press release, padahal menulis berita dan menayangkannya bukanlah sebuah kewajiban jurnalis. Humas dan jurnalis memiliki hubungan setara dan sama-sama saling membutuhkan.
3. Humas tanggap terhadap isu
Seringkali humas menghilang alias tidak merespon ketika mendapatkan sebuah pertanyaan kritis tentang sebuah isu. Di sini, jurnalis hanya meminta respon cepat dari perusahaan yang terlibat agar isu menjadi clear.Â
4. Press release bukan advertorial