Mohon tunggu...
Kurniawan Dwi Budifiyanto
Kurniawan Dwi Budifiyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Planologi Unej

take care

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemindahan Ibu Kota Demi Pemerataan Ekonomi

8 September 2019   02:55 Diperbarui: 8 September 2019   03:12 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sistem ekonomi merukan suatu sistem yang di terapkan untuk memenuhi kebutuhan baik itu secara indivitu maupun kesatuan. Untuk negara sendiri sistem ekonomi dan kondisi ekonomi tergantung dari bagaimana negara tersebut mengatur kebutuhannya dan cara memenuhi kebutuhannya. Baik negara satu maupun negara yang lain memiliki landasaan berbeda dalam sistem perekonomiannya.

Di negara kita sendiri masih begitu kurang dan kokoh sistem perekonomiannya, kita masih cenderung melakukan kegiatan konsumsi dan distribusi barang sedangkan untuk bagian kegiatan produksi kita masihlah sangat kurang.

Untuk penyebaran perekonomian di Indonesia sendiri juga masih belum merata, perekonomian di Indonesia masihlah terpusat pada pulau Jawa sedangkan untuk pulau yang lain cenderung turun bahkan tertinggal. Lalu beberapa upayah pemerintah dalam memeratakan ekonomi Indonesia saat ini adalah dengan melakukan pembangunan infrastruktur yang merata di beberapa tempat yang tertinggal. Bahkan demi untuk melindungi kondisi perekonomian Indonesia agar menjadi lebih baik, pemerintah bahkan melakukan pemindahan ibu kota baru ke Pulau Kalimantan.

Pemindahan ibu kota lagi marak di bicarakan akhir-akhir ini. Ibu kota sendiri merupakan suatu pusat kegiatan baik secara adminitrasi maupun secara sosial pada suatu engara tersebut. Maka bisa disimpulkan bahwa ibu kota sendiri merupakan sentral aktivitas dari suatu negara untuk melakukan kegiatan rumah tangganya.

Pulau Jawa sendiri merupakan pulau dengan kosentrasi perekonomian tertinggi dari pada pulau lainnya di Indonesia, yakni sebesar 59%. Walaupun pembangunan infrastruktur dalam 5 tahun belakangan ini telah di selenggarakan namun hal tersebut tidak mempengaruhi secara signifikan. Di lihat dari tahun 2000 yang dimana kosentrasi ekonomi di pulau Jawa sebayak 20% sedangkan pada tahun 2019 ini pulau Jawa masi mendominasi sitem ekonomi sebanyak 59%. Hal ini menandakan bahwa masih belum meratanya  sumber perekonomian di seluruh Indonesia.

Beberapa waktu ini ada pengesahan dari Bapak Presiden kita yaitu bapak Joko Widodo (Jokowi) yang mengesahkan akan menyelenggarakan pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan. Landasan dasar yang di kemukakan Bapak Jokowi karena kondisi ibu kota jika masih berada di pulau Jawa tidak akan memukinkan. Pullau Jawa sendiri sudah terlalu berat maka berpindahnya ibu kota merupakan langkah awal dari penyelamatan pulau Jawa karena beban tersebut

Disisi lain juga bisa membuat pemerataan ekonomi tidak hanya berpusat di Jawa saja namun merata ke pulau lain juga. Selain itu, pulau Jawa juga memiliki penduduk terpadat diantara pulau lainnya yakni 56,56% dari seluruh penduduk Indonesia berkumpul di pulau Jawa.

Hal ini karena pulau Jawa sendiri merupkan pulau sebagai pusat dari kegiatan lokal negara baik dari perekonomian maupun pendidikan. Bahkan sumbangan PDB (Produk Domestik Bruto) pulau Jawa sangat mendominasi pulau yang lainnya. Visi dari dilakukannya pemindahan ibu kota oleh pak Jokowi adalah untuk menghapuskan istilah "Jawasentris" sehinga pertumbuhan perekonomian di pulau lainnya juga harus di tingkatkan kontribusinya agar tidak tertinggal sehingga dapat merata.

Disisi lain jika ibu kota tetap berada di pulau Jawa maka mengakibatkan kelangkaan air yang ada itu tetap berlanjut. Kondisi air di pulau Jawa sendiri secara menyeluruh berada orange yang artinya mengalami ketersediaan air dan hanya sebagian wilayah di Jawa Tengah saja yang indikatornya berwarna kuning dimana ketersediaan air di wilayah tersebut ada untuk kebutuhan harian normal namun tidak melimpah. Sedangkan di Jabodetabek sendiri termasuk ibu kota sekarang memiliki indikator yang berwarna merah, dimana terjadi kelangkaan air bersih di wilayah tersebut secara mutlak. 

Jika krisi air bersih tersu berlanjut maka akan mengakibatkan terancamnya penduduk yang meninggali tempat tersebut. Bentuk dari krisi air bersih ini di karenakan pertumbuhan lahan terbangun (konversi lahan) di pulau Jawa sangat tinggi. Jika di bandingkan dengan Kalimantann sendiri maka pertumbuhan lahan terbangun di Pulau Jawa yaitu lima kali lipat dari Pulau Kalimantan.

Di perkirakan karena pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan maka akan membuat berkurangnya pertumbuhan konvensi lahan yang terjadi di Pulau Jawa sekitar 44,64% pada tahun 2020 dan 42,79% pada tahun 2030 dari tahun sebelumnya pada tahun 2010 yakni sebesar 46,49%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun