Mohon tunggu...
kurnianto purnama
kurnianto purnama Mohon Tunggu... Pengacara - Pengacara

Pendiri Law Office KURNIANTO PURNAMA , SH, MH. & PARTNERS, Jakarta since 1990.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kursi Tanpa Meja

14 Mei 2018   16:07 Diperbarui: 14 Mei 2018   16:12 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku sering kali melihat, lalu merasa iba dan merasa prihatin melihat seorang Terdakwa ketika pemeriksaan sidang di pengadilan negeri. Betapa sulit, bagi seorang Terdakwa dalam kasus pidana untuk membela dirinya sendiri di hadapan Hakim dan Jaksa Penuntut Umum.

Pasalnya,  posisi duduknya tak seimbang dengan Jaksa. Dimana Jaksa duduk di meja Jaksa Penuntut Umum dengan laptop, berkas dokumen dan alat perekam yang leluasa di taruh di atas meja. Bahkan dokumen Jaksa ada yang sampai berkoper-koper.

Sementara Terdakwa duduk di atas kursi Terdakwa dengan sekantong berkas dokumen yang dibawa dengan sebuah kantong plastik kresek, tanpa laptop, tanpa alat tulis dan perekam.

Aku pernah membela klien seorang dokter. Ketika ia ketemu aku di pengadilan sebelum sidang dimulai. Aku melihat dia hanya membawa sebuah kantong kresek berisi dokumen pembelaannya. Aku heran, lalu aku bertanya padanya:

" Dokter, kenapa anda tidak membawa dokumen pembelaan anda, yang aku serahkan padamu saat di penjara ? " .

Ia menjawab " Bagaimana aku membawanya pak? "

" Lho, kenapa dokter ?" tanyaku penasaran.

" Aku pada saat dibawa dari penjara ke pengadilan, tanganku posisinya diborgol. Bagaimana aku bisa membawa dokumen, Pak ?"

" Ditambah lagi di dalam mobil orang-orang berhimpitan, karena kepenuhan tahanan " jawabnya dengan pasrah.

Belum lagi pada saat sidang di dalam ruang sidang pengadilan. Kursi Terdakwa tanpa meja. Aku sering menyaksikan bagaimana seorang Terdakwa mesti duduk dan bolak balik jongkok untuk mengambil dokumen pembelaan, yang berceceran di bawah kursi terdakwa/pesakitan. Apalagi bagi seorang Terdakwa tua, ia akan pusing tujuh keliling, akhirnya menjawab pertanyaan Hakim dan Jaksa tak karuan, karena sakit pinggang dan pusing he..he..

Aku pernah melakukan studi banding di Subordinate Court Singapura. Di sana, seorang Terdakwa disediakan sebuah meja, untuk menaruh semua dokumen dan keperluan pembelaannya. Sehingga ia dapat membela diri dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun