Mohon tunggu...
Kurnia Ichsan Np
Kurnia Ichsan Np Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menonton film merupakan kegiatan yang asik Bukan hanya menonton, mencoba memahami alur, plot, cinematografi, dll lebih asik Mencoba membuatnya lebih lebih asik ~ Sekarang waktunya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan dalam Pendidikan Islam

18 Desember 2022   12:04 Diperbarui: 18 Desember 2022   12:29 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada zaman dahulu perempuan sering dianggap rendah dan tidak setara dengan laki-laki. Dari mulai zaman jahiliyah dimana perempuan diperlakukan layaknya benda yang bebas diperlakukan oleh laki-laki, didiskriminasinya jeanne d'arc sebelum dinobatkan sebagai pahlawan prancis, sampai kepada Kartini yang berjuang menyamakan derajat laki-laki dan perempuan. 

Sudah banyak contoh bahwa laki-laki sering memandang rendah perempuan, bahkan dalam kehidupan sehari-hari yang tidak kita sadari, seperti perempuan yang tidak dibolehkan sekolah tinggi karena menganggap perempuan setelah nikah tidak jauh-jauh dari dapur dan urusan rumah tangga lainnya. 

Padahal sudah sejak zaman dulu banyak contoh perempuan yang tidak berkutat hanya di urusan rumah tangganya, dari mulai Siti Khadijah seorang pengusaha perempuan sampai ke Susi Susanti yang merupakan atlet bulu tangkis.

Orang tua yang masih berpikiran kolot inilah salah satu faktor tidak berkembangknya kaum perempuan, gerak mereka yang dibatasi membuat tidak bebasnya masa depan dan mimpi yang ingin dicapai. Padahal dari agama maupun negara, perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama dalam mengemban ilmu pengetahuan. 

Sampai saat ini saya belum pernah mendengar ayat Al-Quran atau hadis, maupun undang undang dan peraturan yang membatasi perempuan dalam kePerempuan Dalam Pendidikan Islamikut sertaannya belajar ilmu pengetahuan, yang berarti orang tua yang membatasi anak perempuannya dalam mengemban ilmu tidak memahami apa yang agama dan negara sampaikan. Seharusnya baik laki-laki dan perempuan mempunyai hak untuk belajar dalam pendidikan islam.

Nah, apasi pendidikan islam itu? Apakah pendidikan islam itu yang menghafal qur'an, yang memisahkan kelas perempuan dan laki-laki? Sebenernya contoh tersebut kurang tepat. Pendidikan islam sendiri merupakan pendidikan yang mengedepankan 3 aspek, aspek rohani, aspek akal, dan aspek jasmani. Jadi, yang bisa dikatakan pendidikan islam itu yang mempunyai 3 aspek tersebut. Contoh sekolah yang bisa dikatakan pendidikan islam adalah apakah disana diajarkan tentang kerohanian, seperti ITAM, Iman, Taqwa, dan Akhlak Mulia, apakah disana diajarkan beribadah dan mengaji atau tidak, diajarkan sopan santun atau tidak. Lalu adakah aspek akal contohnya, pernahkah diadakan riset, penelitian, dan observasi. Lalu adakah aspek jasmani seperti dilakukannya kegiatan rutin olahraga dan tersedianya fasilitas olahraga. Jadi, pendidikan islam adalah pendidikan yang memiliki 3 aspek seperti diatas.

Lalu,apakah laki-laki dan perempuan dibedakan dalam pendidikan islam? Jawabannya tidak, yang dikatakan pendidikan islam adalah yang mengedepankan 3 aspek tadi, bukan mengedepankan 2 aspek untuk laki-laki dan 1 aspek untuk perempuan, laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam pendidikan islam. Perempuan tetap diajarkan tentang keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, dan melakukan observasi, dan perempuan harus mengikuti kegiatan olahraga rutin dan memakai fasilitas olahraga sekolah. Perempuan memiliki masa depan yang sama dengan laki-laki, perempuan memiliki peluang kerja di tempat favorite yang sama dengan laki-laki.


Tidak ada alasan membedakan perempuan dan laki-laki dalam pendidikan islam. Bahkan sebenernya perempuan memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Seperti kata William Golding mengenai wanita, "apapun yang diberikan kepad wanita, ia akan menjadikannya lebih baik, jika kau memberinya sperma, ia akan memberimu bayi. Jika kau beri dia tempat tinggal, ia akan memberimu rumah tangga. Jika kau beri dia bahan makanan, ia akan memberimu sesuatu untuk dimakan. Jika kau beri dia senyum, ia akan memberimu hatinya. Seorang wanita dapat melipatgandakan dan melebihkan apa yang diberikan kepadanya. Tapi jika kau berikan sampah, maka siap siaplah menerima ton kotoran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun