Mohon tunggu...
Abie Kurniawan
Abie Kurniawan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti di Universitat de Barcelona

Ibnu battuta masa kini yang alhamdulillah telah hidup di 11 negara yang kini sedang tinggal di Barcelona, Spanyol. Seorang peneliti di bidang Cancer Nanomedicine dengan kekhususan drug delivery system, liposome dan nanooncology. Aktif di twitter @kurniachev. Menulis adalah sebagian hobi untuk meninggalkan jejak di dunia maya. A biochemist ♧ @KurniawanLab is my future lαb ♧

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kami Modalkan Perjuangan Hidupnya dengan Bahasa

10 Agustus 2019   00:06 Diperbarui: 10 Agustus 2019   03:53 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Future of jobs report, World Economic Forum

Kami lahir dan tumbuh di daerah Tangerang Selatan yang mana hanya selemparan genteng taplak gunung (engklek, sundah mandah atau zondag maandag) dengan Jakarta sebagai ibukota negara Republik Indonesia, namun perbedaan sentuhan modernisasi masih dirasa cukup jauh. Sebut saja akses transportasi, sarana belajar hingga informasi dunia luar yang membuat adanya jurang yang masih menganga diantara keduanya, pun hingga saat ini. Di sisi lain secara paralel dan mengglobal, persaingan kualitas manusia terus terjadi sehingga untuk menjembatani adanya perbedaan dan untuk dapat mengikuti pentas persaingan dunia diperlukan adanya loncatan perubahan dan salah satunya adalah kemampuan bahasa asing.

Modal untuk bertahan hidup 20 tahun ke depan

Bumi kita saat ini di huni lebih dari 7,7 milyar manusia. Data hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 menyatakan sebanyak 267 juta jiwa milik Indonesia dengan 68,7% berada dalam usia produktif (15-64 tahun). Apa artinya? Persaingan semakin ketat.

Kehidupan menuntut kita untuk selalu bersaing di segala bidang, untuk itu diperlukan adanya "alat tempur" yang harus dipersiapkan sedini mungkin. Kemampuan komunikasi termasuk diantaranya bahasa, berpikir kritis, bekerjasama, komputer, cakap dalam memasak, bahkan terhadap hal yang kecil seperti keterampilan pertukangan, listrik dan lain sebagainya menjadi strategi dalam menghadapi masa depan. Berdasarkan infografis dari World Economic Forum, setidaknya ada 10 keterampilan yang harus dimiliki di tahun 2020 dan akan terus berkembang di tahun - tahun berikutnya, salah satunya adalah kemampuan bekerjasama dengan orang lain yang modalnya tidak lain adalah bahasa.

Saya telah memikirkan modal untuk bertahan hidup di masa yang akan datang, semenjak saya berada di level SMP sewaktu belajar di MTsN. Saat itu, saya telah berpikir bahwa seiring dengan laju kelahiran dan pertumbuhan manusia, pesatnya teknologi, pasar tenaga kerja bebas dan terbukanya kerjasama internasional semakin mengerucutkan orang pada level keahlian dan keterampilannya. Dengan demikian, saya berusaha keras memenuhi kualifikasi kebutuhan manusia masa depan.

I travel with my brain, adalah ringkasan perjalanan hidup saya yang hanya berasal dari keluarga sederhana. Selepas menamatkan studi S1 Teknik Kimia di Indonesia, saya berkesempatan melanjutkan studi S2 di bidang Biochemistry and Biological Engineering di Korea Selatan yang kemudian dilanjutkan dengan studi doktoral di Spanyol pada bidang Nanomedicine: Physiopathology and Biochemistry yang alhamdulillah semuanya itu didapatkan dengan beasiswa. Saat ini saya tercatat sebagai peneliti penyakit kanker di Universitat de Barcelona, Spanyol.

Dengan latar belakang kualifikasi Pendidikan, ditambah dengan keterampilan bahasa Inggris menjadi modal saya untuk melek dunia dan siap menghadapi pertempuran, selanjutnya selama kuliah, bahasa Korea dan bahasa Spanyol telah menjadi daftar keterampilan yang saya punyai selain komputer, desain grafis, pertukangan, memasak dan lainnya. Sekali lagi, kesemua itu menjadi paspor saya untuk hidup dimasa sekarang dan yang akan datang.

Saya ingin memberikan sedikit wejangan kepada para pembaca sekalian, ada hal yang jika kita ingin tetap bertahan hidup 10, 20 bahkan 50 tahun ke depan kuncinya ada dua yaitu dia harus unggul atau dia harus beda. Sebagai contoh riil, anggaplah saya seorang pemimpin perusahaan yang akan merekrut karyawan, dari sekian pelamar kerja dengan latar belakang jurusan yang sama, maka yang saya perhatikan setidaknya adalah IPK terlepas dari sesi wawancara yang akan menyeleksi karyawan untuk tahap selanjutnya. Penanda "dia harus unggul" dalam bidangnya, yang akan terpilih. Apabila saya menginginkan ada karyawan saya yang harus punya latar belakang dengan jurusan spesifik, sebutlah bahasa, demi mengembangkan sayap perusahaan dan satu-satunya pelamar kerja memenuhi kriteria yang saya inginkan, maka orang tersebut selayaknya akan diterima dengan mudah. Itulah pengertian dari sisi "dia harus beda". Yang unggul harus mempunyai otak brilian, yang beda harus sedikit dari kebanyakan.

Yang banyak belum tentu yang baik

Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional yang bukan lagi sebagai pelengkap namun sebuah keharusan setiap individu. Kosakata bahasa Inggris lazim ditemui dimana-mana, seperti kata chatting, delivery order, ice tea, apartment dan lainnya. Kegiatan sehari-hari seperti mendengarkan musik, menonton film dan berkutat dengan komputer menjadi sarana untuk bersentuhan dengan bahasa Inggris, sehingga hal itu sudah melekat di kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun