Mohon tunggu...
Kurnia AnisyaMaharani
Kurnia AnisyaMaharani Mohon Tunggu... Lainnya - PAI A2 IAIN JEMBER

hidup ini sekali, jangan sia siakan waktu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan dan Gender

31 Oktober 2020   20:20 Diperbarui: 31 Oktober 2020   20:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

kamus Bahasa Indonesia, kata gender diartikan dengan gender, bagian gamelan Jawa yang dibuat dengan billah-billah logam yang pipih dengan penggema bunyi bambu.Istilah gender yang dijelaskan oleh para ilmuwan sosial untuk menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan dan yang bersifat bentukan budaya yang dipelajari dan disosialisasikan sejak kecil.

Pembedaan ini sangat penting, karena selama ini sering sekali mencampur adukan ciri-ciri manusia yang bersifat kodrati dan yang bersifat bukan kodrati ( gender ). Perbedaan peran gender ini sangat membantu kita untuk memikirkan Kembali tentang pembagian peran yang selama ini dianggap telah melekat pada manusia perempuan dan laki-laki dalam masyarakatnya.

Definisi gender menurut Mansour  Fakih memberikan pengertian bahwa perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara laki-laki perempuan karena hasil dikonstruksi secara sosial maupun kultural disebuah kelompok masyarakat. Yang dimaksud adalah fungsi, peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki disebuah daerah bisa jadi berbeda didaerah lain.New World Dictionary, gender diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku.Yang dimaksud New World Dictionary yaitu yang menjadi perbedaan antara laki-laki dan perempuan adalah tingkah laku atau sikap. 

Pendidikan berasal dari kata "didik" adalah sebuah pelatihan, tahap, cara atau sebuah proses. Pendidikan adalah sebuah proses dimana seseorang mengembangkan potensi melalui pembelajaran atapun pelatihan. Jadi Pendidikan bisa disebut salah satu proses yang dapat mengembangkan potensi seseorang dengan melalui pembelajaran atau pelatihan.

Pendidikan merupakan kunci terwujudnya keadilan gender dalam masyarakat, karena Pendidikan merupakan alat untuk mentransfer norma-norma masyarakat, pengetahuan dan kemampuan mereka. Dengan kata lain bidang Pendidikan merupakan sarana formal untuk sosialisasi sekaligus transfer nilai-nilai  dan norma yang berlaku dalam masyarakat , termasuk nilai-nilai dan norma gender.Pernyataan ini menjelaskan bahwa salah satu Pendidikan berwawasan gender adalah dengan menciptakan kurikulum berbasis gender. Kurikulum ini dibentuk dalam rangka menyampaikan nilai-nilai dan norma kesetaraan gender ke peserta didik. Hal ini penting agar tertanam didalam diri peserta didik untuk saling menghargai dan mejunjung tinggi gender.

C.Kesetaraan gender dalam Pendidikan

Kesetaraan gender dalam Pendidikan yaitu kesamaan kondisi antara perempuan dan laki-laki untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia dan mampu berperan dalam bidang politik, sosial, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan sosial dan Pendidikan. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi, ketidakadilan structural, baik terhadap perempuan maupun laki laki.

Berbicara mengenai kesetaraan gender dalam dunia Pendidikan khususnya dalam persamaan perlakuan terhadap laki-laki dan balita dan kesempatan diberbagai kehidupan. Misalnya adanya pembatasan untuk bidang-bidang tertentu. Baik bagi laki-laki maupun perempuan. Tidak jarang kita memandang sebelah mata laki-laki yang bergelut dibidang lusana atau tata boga. Kitapun tidak jarang memandang sinis perempuan yang tertarik pada bidang otomotif atau kontruksi bangunan ( arsitektur ).

Pada kesetaraan gender dalam dunia Pendidikan haruslah menyetarakan gender di khalayak masyarakat. Semua bidang Pendidikan harus dibuka seluas mungkin, bagi perempuan maupun laki-laki tanpa adanya pembatasan. Kita tidak boleh lagi membedakan kaum perempuan dan laki-laki dalam memasuki bidang Pendidikan tertentu karena setiap warga negara berhak mengenyam pendidikan secara umum tanpa adanya pembatasan.

Semua komponen keluarga masyarakat semua elemen harus mendukung untuk tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini memang tidak semudah telapak tangan, perlu proses yang Panjang. Mungkin limaatau sepuluh  tahun kedepan jika memang ini betul-betul kesepakatan bersma. Hal itu mungkin bisa kita raih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun