Mohon tunggu...
Kurnia AnisyaMaharani
Kurnia AnisyaMaharani Mohon Tunggu... Lainnya - PAI A2 IAIN JEMBER

hidup ini sekali, jangan sia siakan waktu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan dan Gender

31 Oktober 2020   20:20 Diperbarui: 31 Oktober 2020   20:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pengertian Gender dan Pendidikan

Pada era globalisasi dimana kemajuan teknologi semakin tidak terbendung, perempuan memiliki kontribusi yang besar, signifikan dan tidak bisa dianggap remeh.  Cukup banyak pengaruh perempuan untuk perubahan negara yang baik dan kemajuan zaman. Di zaman dahulu atau pada zaman penjajahan tentunya kita sudah mengenal sosok R.A Kartini yang merubah nasib para kaum wanita atau mengangkat derajat manusia.

Di zaman sekarang, kita mengenal dan mengetahui perempuan-perempuan hebat yang mengambil peran perubahan luar biasa bagi masyarakat. Tentunya kita tidak boleh mengesampingkan peran pahlawan wanita pada zaman dahulu tentu masyarakat Indonesia pada umumnya pasti mengenal sosok putri yang sangat mulia yang sungguh besar mempunyai cita-cita yang memperjuangkan emansipasi wanita dan mensejajarkan derajaut kaum wanita dengan kaum laki-laki. Beliau merupakan salah satu pahlawan wanita Indonesia yang rela berjuang untuk memperjuangkan emansipasi wanita dimasa penjajahan.Beliau adalah wanita cerdas yang terdidik yang memiliki harapan atas kesamaan gender.

Di masa dahulu wanita memang tidak dihargai, tidak boleh mendapatkan Pendidikan yang layak sebagaimana yang didapatkan oleh seorang laki-laki. Dimana dahulunya tugas wanita hanya berdiam diri dirumah saja, yang tugasnya harus mengurus suami, anak dan memasak, wanita dilarang keluar rumah apalagi menuntut ilmu.

Hal seperti itu dijaman dahulu sangat dilarang, perempuan hanya diperkenankan melakukan kegiatan di Kasur dan didapur. Hal ini sangat menganggu dan menggugah pikiran seorang putri bupati Jepara. Beliau merupakan salah satu pahlawan perempuan Indonesia yang rela berjuang untuk perempuan -- perempuan Indonesia yaitu Raden Ajeng Kartini. Raden Ajeng Kartini berjuang agar perempuan di Indonesia tidak  ditindas dan bisa bersejajar dengan laki -- laki lewat sebuah perjuangan yang dikenal dengan memperjuangkan hak emansipasi perempuan.

Pada jaman dahulu perempuan sempat tidak seperti laki-laki yang memiliki kesempatan dan peluang yang besar untuk menikmati Pendidikan. Mungkin dengan berjalan nya waktu, kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dibidang Pendidikan semakin kecil. Pendidikan pada jaman dahulu sangat berbeda sekali dengan Pendidikan jaman sekarang.

Mengapa demikian ? karena pada jaman dahulu kehidupan yang sangat sederhana, berorientasi pada pembentukan karakter dan akhlaq melalui pembelajaran yang dibiasakan kegiatan sehari-hari. Pada jaman dahulu Pendidikan lebih condong dengan memberikan contoh pendidik (guru) terhadap anak didik atau murid. Karena berorientasi pada pembentukan karakter dan akhlaq maka menghasilkan murid yang santun, berakhlaq mulia dan sangat menghargai gurunya dan juga orang yang lebih berumur baik itu dilingkungan masyarakat maupun lingkungan sekolah.

Guru pada jaman dahulu juga mempunyai hak otoritas sebagai pengganti orangtua apabila anak berada dilingkungan sekolah. Cara mendidiknya juga lebih cenderung memakai pendekatan pribadi yang membuat hubungan antara guru dan murid lebih dekat. Sehingga hubungan guru dengan murid seperti keluarga sendiri.

Pada jaman Sekarang hal itu sudah jarang sekali ditemukan karena kurangnya pendekatan secara kekeluargaan, dan disisi lain guru disibukkan dengan memenuhi administrasi kelas yang dituntut harus dipenuhi seorang guru, guru sibuk dengan pembuatan administrasi kelas seperti contohnya adalah pembuatan RPP, Silabus, Program Semester, Program Tahunan, Soal-soal untuk ujian dan lain-lain.

B. Pengertian Gender dan Pendidikan

Kata "Gender" secara leksikal berasal dari Bahasa Inggis atau "Geschlecht"(Bahasa jerman) "Genre" (Bahasa prancis) "Genero" (Bahasa spanyol) yang artinya semacam jenis,kelas, dan ras. Gender dalam kamus-kamus Bahasa Inggris ataupun Bahasa Indonesia tidak dibedakan dengan pengertian jenis kelamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun