Mohon tunggu...
Avry Parhusip
Avry Parhusip Mohon Tunggu... peminum kopi aktif -

cukup cintamu yang abu - abu. hidupmu jangan :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayah

12 Januari 2019   16:12 Diperbarui: 12 Januari 2019   17:14 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Segelas kopi selalu mengingatkan Ruth pada Ayah; lelaki yang paling menyakitinya.

Ruth takkan pernah lupa, ketika Ayah membakar semua novel picisan Ruth saat menemukannya di kolong tempat tidur masa itu.

"Apa ini? Berhenti membuang waktumu, Ruth! Aku tidak suka."

Tapi aku mencintai mereka, Ayah. Ujar Ruth dalam hati. Sendirian.

...

Pun dulu, ketika Ruth memilih lebih mencari uang dibandingkan mencari ilmu.

"Apa nanti kata orang, Ruth. Jangan bikin malu!"

Aku hanya tak ingin menjadi sia - sia dengan caraku, Ayah. Ujar Ruth. Sendirian.

...

"Ini lelakiku, Ayah. Kenalkan."

"Bodoh, Kau. Memilih lelaki saja tidak bisa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun