Mohon tunggu...
Pendidikan

Mempertanyakan Independensi Etis HMI

1 September 2018   12:17 Diperbarui: 1 September 2018   12:52 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

HMI merupakan organisasi yang cukup tua di indonesia dan banyak berperan di setiap sektor kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara sosiologis dan historis, kelahiran HMI pada tanggal 5 Februari 1947 tidak terlepas dari permasalahan bangsa dan permasalahn umat Islam sebagai satu kesatuan dinamis dari bangsa Indonesia yang sedang mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamirkan. Kenyataan itu merupakan motivasi kelahiran HMI sekaligus dituangkan dalam rumusan tujuan berdirinya, yaitu: pertama, mempertahankan negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia. Kedua, menegakkan dan mengembangkan syiar ajaran Islam.

Kelahiran HMI yang mampu untuk berdiri sendiri dan kader-kader didalam nya yang memiliki kemerdekaan dalam menjalankan setiap perjuangan, hal ini telah tertuang dalam tafsir sifat independen. Independen berarti kemerdekaan tidak memiliki ikatan dan tidak terbelenggu oleh hal-hal lain selain Tuhan YME.

Di era zaman NOW sekarang nampaknya independensi kader-kader HMI hanyalah tulisan yang tersirat didalam Konstitusi, dan menjadi kata-kata indah didalam konstitusi. Kader HMI tidak lagi independen, independen mereka tejual bahkan terhina, mereka bagaikan robot yang diremot kontrolkan oleh abngnda-abangnda mereka, (abangnda A adinda harus A juga, abangnda B dinda harus B juga) , bahkan takbanyak juga kader-kader HMI yang masi aktif berkecimpung di partai-partai politik.

Mirisnya melihat kondisi HMI yang digunakan sebagai alat kepentingan induvidu dan kelompok saja, tidak jelas apa yang di perebutkan tidak jelas apa yang di perjuangakan.

Salam Perjuagan, kembalikan HMI seperti apa yang di cita-citakan #SupportPerkaderan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun