Belakangan ini kegiatan pasar yang makin ramai menjelang lebaran, hingga berdesak-desakan menjadi perhatian media. Hal ini membuat pemerintah menjadi giat untuk kembali melakukan razia dan mencoba memperbaiki keadaan.
Namun dari video bisa kita lihat bahwa tidak ada upaya untuk menerapkan aturan jaga jarak. Atau bisa jadi jumlah masa terlalu besar sehingga tidak ada yang sanggup untuk mengatur.
Banyak yang menyalahkan masyarakat atas kejadian ini. Dianggap masyarakat tidak mematuhi PSBB.
Sebenarnya masyarakat tidak bisa disalahkan dalam hal ini. Yang pertama adalah informasi yang kurang. Bila kita lihat di jalan-jalan atau di pasar-pasar, sangat sedikit spanduk atau tanda informasi tentang apa yang harus dilakukan. Jadi cukup wajar bila ada masyarakat yang tidak mengetahui apa yang sebenarnya harus dilakukan.
Selain itu pemerintah juga selalu memberikan kesan bahwa virus Corona bukan virus yang berbahaya. Bahkan menteri kesehatan juga pernah mengatakan bahwa flu jauh lebih mematikan daripada virus Corona, seperti dikutip oleh news.detik.com (2/3/2020). Pemerintah juga sering memberi kesan bahwa korban jiwa karena virus Corona sangat sedikit. Akhir-akhir ini juga dikatakan bahwa virus Corona sudah bisa mulai dikendalikan.
Karena pemerintah meremehkan bahaya virus Corona, maka sangat wajar bila masyarakat tidak takut tertulari virus Corona. Mereka akan lebih takut terkena flu daripada Corona. Lebih takut kena DBD atau sakit jantung daripada kena Corona. Sehingga bukan suatu yang aneh bila masyarakat terkesan tidak perduli dengan aturan PSBB. Karena mereka merasa Corona adalah penyakit yang ringan.
Yang diketahui masyarakat adalah selama PSBB pasar masih diijinkan buka. Dan Corona tidak perlu ditakuti. Jadi tidak seharusnya masyarakat disalahkan bila mereka berdesak-desakan di pasar.