Rupanya ada pejabat di pemerintah yang paham bahwa penggunaan disinfektan tetap tidak mencegah penularan virus Corona sepenuhnya. Selama ini memang dianjurkan untuk menggunakan masker dan disinfektan. Penggunaan masker dan disinfektan disebut bisa mengurangi kemungkinan terkena penyebaran virus Corona.
Hal itu memang benar. Namun rupanya hal ini disalahartikan oleh masyarakat. Banyak yang menjadi berpendapat bahwa dengan melakukan keduanya secara ekstrem, maka mereka akan bisa terbebas dari penularan virus Corona.Â
Dipikir bahwa dengan menggunakan masker yang paling mahal dan menggunakan disinfektan secara berlebihan (bahkan disemprotkan ke badan dan muka) akan bisa menghentikan penyebaran virus Corona.
Padahal sebenarnya pendapat itu salah.
Berikut pernyataan resmi yang dimuat di website resmi pengendalian virus Corona pemerintah.
Dijelaskan bahwa penggunaan disinfektan tidak bisa mematikan virus yang ada di tubuh penderita. Penderita masih bisa menularkan virus. Disinfektan hanya bisa mensterilisasi permukaan benda dari virus.
Hal yang sama juga terjadi pada penggunaan masker. Masker memang bisa mengurangi resiko penularan. Namun ini juga harus disertai dengan pemakaian yang benar.Â
Pemakaian yang sembarangan sama saja dengan tidak menggunakan masker dan malah bisa membuat virus menular ke lebih banyak orang. Tertularnya puluhan petugas medis di Semarang seharusnya bisa menjadi contoh bahwa masker tidak bisa 100% mencegah penularan virus Corona.