Mohon tunggu...
kupasotomotif
kupasotomotif Mohon Tunggu... Teknisi - pengamat otomotif

Seorang peneliti / konsultan free energi, kesehatan alternatif dan pengamat otomotif

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyebab Penularan Virus Corona yang Sering Dilupakan

17 April 2020   00:43 Diperbarui: 17 April 2020   00:43 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wabah virus Corona telah menyebabkan masyarakat menjadi resah. Keinginan untuk bisa menghindari penularan virus Corona telah membuat masyarakat membeli masker medis karena dianggap masker medis bisa memberikan perlindungan yang lebih baik dari masker kain. Hal ini membuat petugas medis yang membutuhkan menjadi kekurangan masker. 

Ini sampai sekarang masih terjadi, seperti berita berikut ini:
RSUD Koja Kekurangan Masker Medis

Sayangnya masyarakat menjadi terlena dengan penggunaan masker ini. Masker dianggap bisa menjadi pelindung yang sempurna terhadap penularan virus Corona, disertai juga dengan kebiasaan mencuci tangan dan menjaga jarak satu meter dari orang lain.

Padahal sebenarnya melakukan hal tersebut masih belum cukup. Harus diingat bahwa menurut website resmi pemerintah untuk pencegahan penyebaran virus Corona, covid19.go.id, yang perlu dilindungi juga adalah mata:

Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung dan mata dapat menjadi pintu masuk virus

Sementara itu masker jelas hanya melindungi mulut dan hidung saja.

Selain itu masyarakat juga sepertinya tidak tahu bahwa virus Corona bisa bertahan di udara cukup lama. Menurut cnbcindonesia.com, jangkauan virus Corona di udara bisa mencapai 4 meter disekitar penderita. Ini artinya mengambil jarak 1 meter itu masih beresiko. Menggunakan masker N95 pun belum menjamin bebas dari penularan karena seperti sudah disebut sebelumnya, mata tidak terlindungi. Lagipula kebiasaan masyarakat juga kurang baik, masker dipergunakan ulang tanpa disterilisasi, dan sering dibuka tutup.

Ada yang menyebut membeli barang secara online aman. Kesimpulan ini diambil berdasar informasi bahwa virus di kertas kardus hanya bisa bertahan sehari. Memang itu benar. Namun harus diingat bahwa virus Corona bisa tetap aktif hingga tiga hari di plastik, seperti dijelaskan di www.nih.gov:

The scientists found that severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) was detectable in aerosols for up to three hours, up to four hours on copper, up to 24 hours on cardboard and up to two to three days on plastic and stainless steel.

Sementara itu barang yang kita terima dari paket pembelian online seringkali terbungkus plastik. Dan dari pengalaman penulis, barang bisa sampai kurang dari 3 hari untuk pengiriman dalam pulau.

Jadi hati - hati dalam membeli barang secara online. Hindarilah membeli dari daerah yang pandemik virus Corona.

Sebaiknya jangan terlalu mengandalkan masker dan lebih baik bila memilih untuk tidak bertemu dengan orang lain sama sekali. Tidak menerima tamu ataupun bertamu untuk sementara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun