Mohon tunggu...
KUNTJOJO
KUNTJOJO Mohon Tunggu... Lainnya - Saya menikmati menulis karena saya senang bisa mengekspresikan diri dan ide-ide saya.

"Menulis sesuatu yang layak dibaca atau melakukan sesuatu yang layak ditulis."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peranan Faktor Kepribadian dalam Pencapaian Akademik Peserta Didik

1 Februari 2023   08:00 Diperbarui: 1 Februari 2023   08:55 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar The Big Five Personality Traits(Sumber: https://blog.adioma.com/5-personality-traits-infographic/)

5. Neuroticism 

Neuroticism (neurotisme) merupakan factor yang menunjukkan stabilitas emosi dan penyesuaian pribadi seseorang. Individu yang mendapat skor tinggi pada neurotisme mudah mengalami perubahan suasana hati yang luas dan emosi mereka mudah berubah. Sebailknya, individu dengan skor rendah pada faktor neurotisme:  tenang, dapat menyesuaikan diri dengan baik dan tidak rentan terhadap keadaan emosi maladaptif yang ekstrim. Memang, dalam beberapa model kepribadian lima faktor, dimensi ini disebut sebagai stabilitas emosional.

E. Kepribadian dan Hasil Belajar

Kepribadain merupakan salah satu dimensi perbedaan individual peserta didik yang berkaitan dengan keberhasilan pendidikan sehingga sehingga dimasukkan dalam bidang kajian psikologi pendidikan. Berkenaan dengan hal tersebut,  Corr dan Matthews (2009: 733) menyatakan bahwa kepribadian dapat memainkan perannya dalam pendidikan dengan mempengaruhi interaksi sosial di kelas, hubungan guru-siswa, harga diri siswa, perilaku prososial, motivasi dan perilaku kelas, dan kinerja kognitif.

Telah banyak penelitian dan kajian tentang kepribadian yang dikaitkan dengan perbedaan individu baik dalam bakat akademis maupun kinerja akademis, terutama penelitian berdasarkan model lima faktor atau FFM dari Costa dan McCrae. Hill dan Roberts, menyatakan bukti pentingnya FFM menunjukkan bahwa mereka terkait dengan aspek penting dari kehidupan anak-anak, remaja, dan orang dewasa seperti kesehatan, kecerdasan dan fungsi kognitif, prestasi dan pekerjaan, serta hubungan (Santrock, 2018: 135). 

Kajian Corr dan Matthews (2009: 735-737) berdasarkan hasil penelitian tentang peranan lima faktor kepribadian dalam pencapaian akademik sebagai berikut.

1. Openness

  Sifat kepribadian openness (O) memerlukan peran aktif kecerdasan, keingintahuan, orisinalitas, imajinasi yang berkembang, kreativitas, dan berbagai minat intelektual, artistik, dan estetika. Semua atribut ini berpotensi berkontribusi pada prestasi belajar siswa. O telah ditemukan berkorelasi positif dengan nilai akhir.  Hubungan positif yang sering dilaporkan antara O dan prestasi skolastik mungkin dimediasi oleh minat dan keterbukaan terhadap kegiatan belajar. O mungkin memiliki efek positif ketika proses artistik dan kreatif dilibatkan oleh peserta didik. Selain itu, peserta didik dengan kepribadian O  mungkin mencari pengalaman pendidikan yang lebih baru dan dengan demikian mendapat keuntungan dari pendidikan lebih luas daripada rekan-rekan mereka yang kurang terbuka. O juga dapat bekerja melalui peningkatan nilai akademis, ekspektasi yang lebih tinggi untuk sukses, nilai intrinsik belajar, persepsi kegunaan belajar yang lebih besar, dan nilai sensasi saat menemukan materi baru.

2. Conscientiousness

Conscientiousness (C) secara konsisten ditemukan untuk memprediksi prestasi akademik dari masa kanak-kanak hingga dewasa,  dengan C skor tinggi teridentifikasi sebagai karakteristik penting dari siswa yang berhasil. C telah dikaitkan dengan atribut pribadi yang diperlukan untuk belajar dan pencapaian akademis, termasuk berjuang untuk sukses, berbakti, melatih pengendalian diri, terorganisir, dapat diandalkan dan efisien.

Kontrol emosional dan disiplin diri mungkin sangat penting di awal proses belajar, ketika menghadapi tugas yang diperkirakan berat, pembelajar dapat mengalami kecemasan dan ketika terjadi kegagalan dalam kontrol emosional maka fokus pada tugasnya bisa terganggu. Sangat beralasan jika peserta didik yang memiliki sifat kepribadian  C dengan skor tinggi berhasil, karena kecenderungan mereka untuk menyukai tujuan yang berorientasi pada belajarnya, sehingga berkontribusi pada kompetensi dan keberhasilan mereka di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun