Mohon tunggu...
KUNTJOJO
KUNTJOJO Mohon Tunggu... Lainnya - Saya menikmati menulis karena saya senang bisa mengekspresikan diri dan ide-ide saya.

"Menulis sesuatu yang layak dibaca atau melakukan sesuatu yang layak ditulis."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Memori dan Otak dalam Belajar

25 Januari 2023   19:00 Diperbarui: 25 Januari 2023   19:01 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar  Model pemrosesan informasi versi Baddeley(Sumber : Woolfolk (2016: 319)

3. Faktor Otak dan Memori dalam Masalah Belajar

Telah diuraikan sebelumnya bahwa belajar tidak akan pernah terjadi tanpa otak dan memori. Disfungsi otak dan memori pasti menyebabkan terjadinya masalah dalam belajar. Berikut beberapa contoh terjadinya masalah belajar karena faktor otak dan memori.

a. Gangguan fungsi otak yang mengakibatkan dismemori yang fatal seperti yang dialami oleh Clive Wearing dan Henry Molaison merupakan.  Anterograde amnesia yang mereka alami menyebabkan mereka tidak mampu menyimpan informasi. Itu berarti mereka sudah tidak bisa belajar lagi.

b. Disfungsi ganglia basal menyebabkan sejumlah gangguan yang memengaruhi gerakan termasuk penyakit Parkinson dan penyakit Huntington. Mereka yang menderita penyakit ini mengalami kesulitan dalam belajar motorik.

c. Kesulitan belajar juga terjadi pada anak-anak yang dinyatakan mengalami gangguan perkembangan saraf (neurodevelopmental disorders). Gangguan perkembangan saraf adalah sekelompok kondisi yang terjadi pada periode perkembangan; gangguan biasanya bermanifestasi pada awal perkembangan, seringkali sebelum anak memasuki sekolah dasar, dan ditandai dengan defisit perkembangan yang menghasilkan gangguan fungsi pribadi, sosial, akademik, atau pekerjaan (American Psychiatric Association, 2013: 31). Menurut Mahone dan Mapou, gangguan perkembangan saraf mempengaruhi kemampuan otak untuk menerima, memproses, menyimpan, dan merespon informasi (Mahone, Slomine, & Zabel, 2018: 129). Dalam klasifikasi DSM-5, yang termasuk gangguan perkembangan saraf antara lain: disabilitas intelektual (intellectual disability), attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD),   dan specific learning disorder.

 Daftar Pustaka

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic And Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition (DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Publishing.

Bear, M.F., Connors, B.W., & Paradiso, M.A. (2016). Neuroscience: Exploring the Brain. Philadelphia: Wolters Kluwer.

Ciccarelli, S.K. & White, J.N. (2015). Psychology. Boston: Pearson.

Coon, D. & Mitterer, J.O. (2010). Introduction to Psychology: Gateways to Mind and Behavior. Belmont: Wadsworth.

Goldstein, E.B. (2011). Cognitive Psychology: Connecting Mind, Research, and Everyday Experience. Belmont: Wardsworth.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun