Mohon tunggu...
KUNTJOJO
KUNTJOJO Mohon Tunggu... Lainnya - Saya menikmati menulis karena saya senang bisa mengekspresikan diri dan ide-ide saya.

"Menulis sesuatu yang layak dibaca atau melakukan sesuatu yang layak ditulis."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini

27 November 2022   10:00 Diperbarui: 2 Desember 2022   23:18 1042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

     Mengacu pada kurikulum PAUD bahwa asesmen dilakukan secara terus menerus, setiap hari  dan mencakup semua bidang pengembangan yang terdiri dari Nilai Agama dan Moral, Fisik-motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial -- emosional, dan seni. Asesmen untuk semua bidang pengembangan tersebut harus dilaksanakan secara harian, mingguan, bulanan, juga semester. Penilaian harian merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumen format penilaian harian yang tercantum dalam RPPH, catatan anekdot, dan hasil karya anak (Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2015: 15).

      Asesmen harian dan dalam lingkup semua bidang pengembangan tentunya bukan hal yang mudah dilaksanakan oleh guru dan dapat menimbulkan problem dalam pelaksanaan terlebih lagi untuk jika dikaitan dengan upaya menghasilkan data yang valid dan reliabel, terutama bagi guru-guru yang tidak memiliki latar belakang pendidkan yang sesuai dan yang masih belum banyak memiliki pengalaman. Bagi guru PAUD yang sudah sesuai latar belakang pendidikan tentunya lebih mudah dalam merencanakan, melaksanakan, serta menganalisis dan menyimpulkan hasil asesmen dibanding dengan guru yang kualifikasi pendidikannya tidak sesuai.

      Asesmen tententu yang dilakukan secara klasikal, misalnya menilai kemampuan motorik halus dengan memberi tugas kepada anak untuk mewarnai gambar lebih mudah dibandingkan asesmen yang dilakukan secara individual, misalnya untuk mengungkap kemampuan berbicara, guru menggunakan teknik percakapan secara individual yang tentunya membutuhkan keterampilan dan waktu yang lebih banyak. Selain itu, rentang perhatian anak sering sangat pendek menuntut kemampuan guru dalam membuat anak tetap fokus. 

      Asesmen hendaknya memenuhi syarat validitas, reliabilitas, dan juga tidak sulit dalam pelaksanaannya. Validitas  mengacu pada sejauh mana instrumen bisa mengungkap perkembangan anak secara tepat. Dengan validitas, berarti bahwa asesmen  tersebut secara akurat menghasilkan  data atau gambaran sesuai dengan kenyataan yang ingin diungkap. Validitas menjawab pertanyaan: Apakah teknik dan instrumen asesmen berhasil mengungkap apa yang seharusnya diungkap.

      Ada beberapa jenis validitas, dan masing-masing memiliki peran dalam pengembangan validitas asesmen perkembangan anak, diantaranya validitas isi, validitas konstruk. Misalnya, validitas isi menunjuk pada kesesuaian isi asesmen dengan tema/sub tema. Validitas konstruk menunjuk pada tingkat kesesuaian butir-butir  instrumen asesmen dengan indikator-indikator pembelajaran yang ada pada Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH).

      Reliabilitas mengacu pada sejauh mana asesmen perkembangan anak dapat mengungkap secara tetap kemampuan anak. Dengan reliabilitas, berarti bahwa hasil asesmen akan stabil terlepas dari kapan, di mana dan oleh siapa instrumen asesmen digunakan.  Apakah instrumen tersebut menghasilkan informasi yang konsisten di berbagai situasi? Reliabilitas memberikan kepastian bahwa informasi yang sebanding akan diperoleh dari instrumen ini.

     Untuk memperoleh hasil asesmen yang valid dan reliabel hendaknya dalam melaksanakan asesmen guru secara cermat mengacu pada pedoman penilaian yang berlaku yang ada dalam kurikulum, memilih teknik dan instrumen yang tepat,  mempertimbangkan dalam memilih pendekatan, apakah asesmen dilaksanakan dengan pendekatan klasikal, kelompok, atau individual. 

     Berbagai problem tersebut bisa dapat diatasi atau setidak-tidaknya dapat diminimalkan jika guru pendidikan anak usia dini: (1) memahami secara baik hakikat anak usia dini dan bagaimana mereka belajar, (2) memahami dengan baik latar belakang keluarga anak, (3) senantiasa mendokumentasikan proses dan hasil asesmen secara akuntabel, (4) memahami dan menerapkan pedoman penilaian hasil belajar anak usia dini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

DAFTAR PUSTAKA

Ambara, Didith Pramunditya, dkk. (2014). Asesmen Anak Usia Dini. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Carr, Margaret. (2006). Assessment in Early Childhhod Setting. London: Sage Publications.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun