Mohon tunggu...
Kunkun Kuntara
Kunkun Kuntara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Oh Utang dan Hari Pers

12 Februari 2019   06:45 Diperbarui: 12 Februari 2019   12:00 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rabu, 6 Februari 2019, di rumah kawasan Tebet, Jakarta Selatan, malam hari sepulang kerja, Dudi asyik membaca koran, sedangkan istrinya menonton TV.

"Ma, koran Kompas hari ini ada artikel tentang utang Indonesia. Bagus nih ma, menjelaskan kondisi utang Indonesia saat ini, penulisnya pejabat dari Kementerian Keuangan" ujar Dudi kepada Wati istrinya.

"Berita utang Indonesia, koq ramai sekali akhir-akhir ini ya pa, apa karena mau ada Pilpres kali ya?" kata istrinya.

"Bisa jadi sih ma, sebagian orang kuatir dengan kondisi utang ini yang tahun 2018 sudah sebesar 4.418 triliun rupiah. Tapi di sisi lain pemerintah masih tenang saja dengan posisi utang sebesar itu, bilangnya sih masih aman, karena baru sekitar 30 persen dari produk domestik bruto, undang-undang sih batasnya 60 persen. Bagusnya kedua belah pihak dialog secara terbuka secara baik-baik  tentang masalah utang ini", ujar Dudi mencoba berpendapat.

"Oh gitu ya pa, mama juga baca di Internet posisi utang negara ASEAN rata-rata di atas 30 persen, kecuali Brunei yang hanya 3 persen dari PDB. Ngomong-ngomong utang kita berapa persen dari penghasilan papa ya?" sahut Wati.

"Nah itu ma yang jadi masalah. Cicilan rumah, mobil, kartu kredit, dan motor  lebih dari 60 persen." keluh Dudi sambil menghela nafas panjang.

----

Percakapan suami istri di atas, tidak lepas dari peran pers, yang memberikan informasi kepada masyarakat, tentang salah satu topik, isu atau fenomena yang ada di domestik maupun Internasional  melalui media koran, majalah, TV, radio, dan  Internet. Memberikan informasi yang  beragam dan cepat.  Masyarakat dengan mendapat berita dan informasi ini tentunya dapat  memperluas wawasannya.

Masyarakat harus membiasakan juga untuk menyerap informasi dari berbagai sumber media dan sumber berita, kritis tentang berita atau opini yang disajikan, serta media juga harus menyajikan berita dan informasi yang berprinsip cover both side, yakni dalam menyampaikan informasi harus ada keseimbangan. Terlebih lagi menjelang Pemilihan Presiden dan Legislatif pada tanggal 17 April 2019.

Sementara di sisi lain, informasi dan berita yang bersifat hoaks saat ini relatif banyak dan cukup mengkuatirkan, bahkan sebagian masyarakat lebih mempercayainya, tanpa mengecek lebih dahulu. Hal tersebut tidak lepas, karena  terkadang berita hoaks bisa juga disampaikan oleh media mainstream yang banyak dikenal.

Pers Indonesia, selain memberikan berita dan informasi yang komprehensif serta seimbang, juga saat ini dan ke depan diharapkan dapat lebih membantu mengembangkan para pelaku ekonomi khususnya dari kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), sehingga tepat apabila pada peringatan Hari Pers Nasional tahun 2019 ini mengambil tema 'Penguatan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun