"Duar ..."
Suara petasan dan warna-warni kembang api melintas di penglihatan seorang remaja yang sedang melihat kemeriahan malam tahun baru melalui jendela kamarnya.
"Indah," gumamnya.
Memilih duduk bersandar pada kepala kasur, lalu membuka hp dan melihat sosial media yang sangat ramai mengingat sekarang ini adalah malam pergantian tahun baru. Ada yang sedang pulang kampung karena ada waktu libur selama tahun baru seperti dirinya, ada yang sedang berkumpul dengan teman-temannya, ada juga yang sedang jalan-jalan menikmati  indahnya suasana di kota-kota dengan kilatan kembang api yang saling sahut-menyahut di langit.
Sudah menjadi kebiasaannya setiap malam tahun baru, Sera hanya akan berdiam diri di dalam kamar. Memainkan hp, lalu meletakkannnya kembali. Mata sepekat jelaga itu perlahan tertutup, namun dia tidak tidur. Riuh suara dari luar pun mulai terdengar di samping suara kembang api yang tidak pernah berhenti dari segala arah.
"Sera, kamu engga keluar sama teman-temanmu?" itu suara ibu Sera.
"Engga Bu, udah ngantuk," jawab Sera.
Mencoba merapatkan selimut sampai sebatas dada, lalu berusaha untuk tertidur. Walaupun dia juga sudah tahu, tidak akan bisa tidur di jam 9 malam ini. Sera hanyalah gadis yang lebih suka berdiam diri di rumah. Memiliki sedikit teman dan juga sifat yang  pemalu membuatnya tidak suka keramaian. Selain itu, tidak ada satupun teman yang mengajaknya untuk keluar. Mereka pasti sibuk dengan acara mereka sendiri, entah dengan keluarga ataupun dengan teman -- teman yang lain.
Di malam tahun baru ini Sera hanya berharap banyak hal baik akan datang kepadanya. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang terlalu monoton. Pikirannya berkecamuk, memikirkan apa saja yang akan terjadi padanya esok hari dan hari berikutnya. Dia tidak membuka hp-nya lagi, karena pasti isinya hanya orang-orang dengan kegiatan malam tahun baru mereka, yang mana akan membuat Sera merasa iri. Dia memang tidak suka keramaian, tapi bukan berarti dia menyukai kesepian. Ibunya pasti sedang berada di rumah tetangganya yang sedang bakar-bakaran. Sebenarnya Sera juga diajak sang ibu. Namun, Sera tetaplah Sera. Remaja pendiam, pemalu, dan tidak suka berada di keramaian. Sera juga tidak tahu mengapa dia tumbuh seperti ini. Ketika bertemu dengan banyak orang, dia merasa bahwa tatapan dari orang-orang tersebut seakan-akan menghakimi apa saja perbuatan yang dia lakukan. Setelah itu, dipikiran Sera hanya akan ada hal-hal negatif. Oleh karena itu, Sera lebih baik tidur di rumah saja, seperti malam tahun baru sebelum-sebelumnya.
***
Menjadi seorang mahasiswa semester 1, membuat Sera mempunyai banyak beban pikiran. Sebenarnya alasan terbesar dia tidak mau keluar pada malam tahun baru kali ini adalah karena dia malu. Dia takut banyak orang yang bertanya tentang kehidupan kuliahnya, apalagi jika sudah membahas biaya kuliah. Memang biaya kuliah Sera persemesternya ini lumayan mahal, belum lagi biaya kos dan biaya hidup selama merantau ke luar kota. Sera hanya malu mengakui bahwa dia adalah beban keluarga.