Mohon tunggu...
Kuningan Digital
Kuningan Digital Mohon Tunggu... Wiraswasta - Akun yang dibuat untuk memberitakan peristiwa di kabupaten Kuningan pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

Info Umum - Kuningan, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

WKP Gunung Ciremai Siap Dilelang Kembali Tahun 2016

18 September 2016   14:19 Diperbarui: 18 September 2016   14:47 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : www.indonesiawisata.info

Jakarta, OG Indonesia -- Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengungkapkan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Ciremai sudah siap untuk kembali dilelang pada tahun 2016 ini.

 Seperti diketahui WKP Gunung Ciremai dikembalikan kepada pemerintah oleh PT Chevron Geothermal Indonesia pada awal 2015 lalu karena tidak memungkinkan untuk dilanjutkan pengembangannya.

 Sebelumnya di tahun 2011 Chevron menjadi peserta tunggal lelang WKP Gunung Ciremai dan kemudian ditetapkan sebagai pemenang lelang di WKP tersebut.

 Diceritakan oleh Yunus dalam acara gathering media di Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (15/05), pengembangan WKP Gunung Ciremai yang sempat mendapat resistensi dari masyarakat setempat sekarang sudah mulai dilakukan pendekatan kembali kepada masyarakat.

 "Saya kemarin datang ke sana ketemu Bupati, SKPD dan seluruh jajarannya di Pemda, dan mereka siap untuk melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk segera dilakukan lelang," kata Yunus kepada wartawan.

 Diterangkan Yunus, WKP Gunung Ciremai yang berada di Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan di Jawa Barat, sebenarnya lokasinya berada jauh dari pemukiman masyarakat.

 "WKP itu adanya di Taman Nasional Gunung Ciremai. Dan dengan Undang-undang sekarang yaitu UU No. 21 Tahun 2014 dan PP Nomor 108 Tahun 2016 serta Permenhut LH Nomor 46 Tahun 2016 itu sudah dibolehkan (pengembangan panas bumi) di taman nasional," terangnya.

 "Jadi semua welcomesecara regulasi, hanya saja mungkin perlu ada sosialisasi kepada masyarakat yang terdekat dengan lokasi yang direncanakan akan pemborannnya," ucap Yunus.

 WKP Gunung Ciremai diperkirakan menyimpan potensi sebesar 110 megawatt (MW), dengan luas wilayah mencapai 24 ribu hektar yang berada di Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan.RH

Sumber : http://www.og-indonesia.com/2016/09/wkp-gunung-ciremai-siap-dilelang-kembali.html

Kronologis Perkembangan Wilayah Kerja Panas Bumi Gunung Ciremai

RABU, 05 MARET 2014 18:26 WIB

JAKARTA – Penetapan Gunung Ciremai yang melintasi dua Kabupaten, Kuningan dan Majalengka sebagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) sudah dilakukan sesuai prosedur yang ada, sama dengan PLTP-PLTP yang ada di Indonesia lainnya seperti, Darajat, Kamojang, Wayang Windu, Salak, Lahendong dan lain sebagainya yang sudah berjalan. Berikut kronologis penetapan Gunung Ciremai sebagai wilayah kerja panas bumi.

Prospek panas bumi wilayah Gunung Ciremai pertama kali disurvei oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2006 yang mengacu pada data awal yang merupakan hasil survei Pertamina dan pada tahun 2007 diajukan kepada Pemerintah cq. Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral untuk ditetapkan sebagai Wilayah Kerja. Hasil evaluasi pihak Kementerian ESDM dinyatakan bahwa Prospek panas bumi wilayah Gunung Ciremai belum bisa ditetapkan karena dinilai data yang tersedia belum memadai.

Tahun 2010, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas ESDM mengalokasikan anggaran untuk melengkapi kekurangan data data Magnetic Telurric (MT), Peta Citra dan data-data pendukung lainnya.

Setelah dilakukan penambahan dan kompilasi data-data baru kemudian diajukan kembali dan akhirnya untuk ditetapkan sebagai Wilayah Kerja kepada Menteri ESDM. Atas upaya tersebut Menteri ESDM menetapkan Prospek panas bumi wilayah G. Ciremai sebagai WKP G. Ciremai berdasarkan Kep Men ESDM No. 1153 K/30/MEM/2011 tentang penetapan wilayah kerja pertambangan panas bumi di daerah Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan dan Majalengka, Provinsi Jawa Barat dan selanjutnya diserahkan kembali kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dilelangkan secara terbuka. WKP Ciremai memiliki luas 24.330 ha dan cadangan terduga 150 Mwe.

PLTP Gunung Ciremai masuk dalam Crash Program 10.000 MW Tahap II sesuai Permen ESDM No 21/2013 dengan rencana pengembangan 2 x 55 MW. Pelelangan WKP Gunung Ciremai dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2011.

Pelaksanaan lelang tahap 1 WKP Gn. Ciremai pada 10 Oktober 2011 yang diikuti oleh 2 peserta, yaitu, PT. Hitay Renewable Energy dan PT. Jasa Daya Chevron. Berdasarkan hasil evaluasi lelang WKP peserta yang lolos ke tahap ke-2 adalah PT. Jasa Daya Chevron.

 Lelang WKP Gunung Ciremai dimenangkan oleh PT. Jasa Daya Chevron sesuai prosedur yang berlaku. Saat ini IUP belum diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena sedang dalam tahap negosiasi shareholder BUMD dengan pemenang lelang. PLTP Ciremai 2 x 55 MW direncanakan untuk COD pada Tahun 2020 dengan perkiraan investasi PT Jasa Daya Chevron sekitar 400 Juta USD. (SF)

Sumber : http://esdm.go.id/news-archives/323-energi-baru-dan-terbarukan/6747-kronologisperkembangan-wilayah-kerja-panas-bumi-gunung-ciremai.html

Menang Lelang, Chevron Mundur dari Geothermal Ciremai

Disfiyant Glienmourinsie

Jum'at, 23 Januari 2015 − 17:29 WIB

JAKARTA - Chevron Geothermal Indonesia menjadi pemenang lelang GunungCiremai, Jawa Barat seharga Rp60 triliun atas proyek di sektor panas bumi.

 Namun, kabar mengejutkan datang di meja Direktorat Jendral Energi Baru dan Terbarukan (EBTKE) kemrain, di mana Chevron membalikkan diri sebagai pemenang.

 Hal ini sontak membuat Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana kaget. Karena sebelumnya, saat ditentukan sebagai pemenang lelang, banyak riak yang terjadi.

 "Ini masih anget ya, bahkan mungkin belum diangkat di media. Melalui suratnya kemarin, saya kaget. Jadi mereka membalikkan penunjukkannya sebagai pemenang," katanya di jakarta, Jumat (23/1/2015).

 Padahal, lanjut dia, pihak yang melelangkan Ciremai adalah gubernur dan para bupati. Di mana dalam lelang tersebut, Chevron sebagai pemenangnya.

 "Betul ada sedikit riak ada penolakan di masyarakat, persis seperti persoalan di Tampomas atau di Gunung Merapi," ujar dia.

 Pembalikkan diri menjadi pemenang ini, sah-sah saja dilakukan Chevron. Menurut Rida, ini dikarenakan Chevron belum dapat izin usaha dari pemerintah.

 "Izin usaha belum keluar, tapi pemenangnya sudah ada, itu Chevron. Karena dia belum keluar izinnya, makannya dia belum melakukan apa-apa. Baru mau akan. Nah sampai kemarin itu, izin usaha perusahaannya enggak keluar-keluar," terangnya.

 Rida sempat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) untuk mendiskusikan masalah belum keluarnya Izin Usaha Perusahaan (IUP) atas Chevron.

 "Saya kemarin sempat ngobrol sama Pak Aher, ada apa sebenarnya kok belum keluar izinnya. Tapi agak enggak ngerti karena bahasanya agak politik. Beliau kan orangnya politis sekali. Tapi paling enggak sudah menjadi pertimbangan Pak Aher kenapa IUP nya belum keluar," pungkas dia.

Sumber : http://ekbis.sindonews.com/read/954846/34/menang-lelang-chevron-mundur-dari-geothermal-ciremai-1422008929

Chevron Kembalikan WKP Gunung Ciremai ke Pemerintah

Rabu, 28 Januari 2015 | 18:43

Jakarta - PT Chevron Geothermal Indonesia mengembalikan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Ciremai, Jawa Barat kepada pemerintah.

Sikap tersebut secara resmi sudah disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Corporate Communication Manager Chevron Pasific Indonesia Doni Indrawan mengatakan, sikap tersebut ditempuh berdasarkan hasil evaluasi yang menunjukkan WKP Ciremai tidak memungkinkan bagi Chevron untuk melanjutkan pengembangannya.

"Chevron tidak akan melanjutkan pengelolaan WKP ini dan mengembalikannya kepada Pemerintah Indonesia sehingga membuat pemerintah dapat mempertimbangkan melakukantender ulang," kata Doni di Jakarta, Rabu (28/1).

Doni tidak membeberkan hasil kajian yang dimaksud. Namun, dia menegaskan Chevron terus mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.

"Kami tetap mengkaji berbagai peluang pengembangan panas bumi yang ada di masa mendatang," ujarnya.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan, keputusan Chevron itu sudah disampaikan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan ditembuskan kepada pihaknya. Rida bilang pihaknya belum menyatakan sikap apapun terkait keputusan tersebut.

"Kami masih mengkajinya. Belum memutuskan apapun," ujarnya.

Pengembalian WKP itu bukan lantaran Chevron lambat mendapatkan izin pengelolaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dia pun menyangkal pengembalian WKP itu lantaran adanya 'perlawanan' dari masyarakat setempat.

"Mereka hanya menyampaikan untuk mengembalikan WKP," ujarnya.

Chevron merupakan peserta tunggal dalam lelang WKP Ciremai yang digelar 2011 lalu. Chevron kemudian ditetapkan sebagai pemenang lelang WKP tersebut.

"Kalau pesertanya lebih dari satu kan bisa dialihkan peserta lelang lainnya. Kalau ini berbeda dan baru kali pertama terjadi," katanya.

WKP Ceremai kemungkinan akan kembali dilelang. Namun, dia belum membeberkan kapan lelang itu bakal diselenggarakan. Pasalnya, sudah ada rencana untuk melelang 25 WKP dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Dia pun menyebut Chevron masih diperbolehkan ikut lelang tersebut.

Adapun potensi terduga di Gunung Ciremai sebesar 150 megawatt (MW) dengan luas wilayah mencapai 24 ribu hektar yang berada di Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Proses lelang di 2011 dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat lantaran wilayah panas bumi berada di dua Kabupaten.

Rangga Prakoso

Sumber : http://www.beritasatu.com/ekonomi/244493-chevron-kembalikan-wkp-gunung-ciremai-ke-pemerintah.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun