Mohon tunggu...
Kun Indri
Kun Indri Mohon Tunggu... profesional -

suka jalan-jalan | kunindri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Docang: Kuliner Unik dari Cirebon

14 November 2013   18:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:10 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1384425101124224332

Docang. Makanan khas Cirebon ini memang tidak terlalu dikenal jika dibandingkan dengan nasi jamblang dan emplang gentong misalnya. Sebelumnya saya juga tidak tahu apa itu docang. Saat akan ke Cirebon, ibu saya berpesan agar saya mencoba kuliner Cirebon yang bernama docang. Menurut informasi dari ibu saya yang mengetahui docang dari televisi,  docang bisa dicari di Jl. Siliwangi, di pusat kota Cirebon. Di Cirebon, kebetulan saya menginap di sebuah penginapan yang berlokasi di Jl. Siliwangi, tidak jauh dari stasiun Kejaksaan Cirebon. Ketika sampai disana saya tidak begitu memperhatikan apakah ada tempat yang menjual docang atau tidak. Sepengamatan saya tidak ada rumah makan atau gerobak yang menjual docang. Saya memutuskan untuk mencari docang keesokan paginya, sambil berharap mungkin saja docang adalah makanan untuk sarapan yang dijual pagi hari di Jl. Siliwangi. Sempat juga saya melihat beberapa gerobak yang menjual docang di beberapa jalan di kota Cirebon, namun rasa  penasaran akan docang saya simpan dulu. Saya bertekad untuk mencoba docang di Jl. Siliwangi saat sarapan pagi esok hari. Keesokan harinya, sekitar jam 7 pagi saya keluar dari penginapan untuk mencari docang. Dan diluar dugaan, saya menemukan docang di depan penginapan! Saya menginap di Hotel Slamet Jl. Siliwangi, begitu keluar hotel, saya jalan ke arah kanan dan langsung terlihat sebuah tenda warung makan yang ramai dikunjungi orang. Langsung saja saya tanya apakah yang dijual adalah docang, dan memang docang. Tempat jualannya sederhana saja, hanya ada meja kayu ditengah dan panci besar di atas kompor yang berada di samping meja. Juga terlihat orang yang sedang menikmati docang sambil duduk di kursi kayu panjang dibawah pohon. Saya segera mengambil posisi duduk di kursi kayu panjang tepat di depan si ibu penjual yang sedang sibuk melayani pembeli, lalu memesan seporsi docang. Tidak lama kemudian datang sepiring docang yang ditemani sepiring kerupuk putih dan segelas teh tawar hangat. Dan inilah docang. Seperti lontong sayur, dengan kuah kemerahan. Sangat unik karena di dalamnya ada kerupuk, lontong, toge, daun singkong, oncom. Semua bercampur jadi satu dan terlihat menggugah selera. Yang pertama saya cicip adalah kuahnya. Meski kuah docang berwarna kemerahan, rasanya ternyata tidak pedas. Meskipun tidak pedas,  rasa kuah docang terasa segar.  Kemudian saya coba lontong dan teman-temannya untuk dicicip dalam satu suap.  Rasanya: maknyus, unik dan berbeda dengan lontong sayur yang kita tahu selama ini. Menurut saya, secara keseluruhan, rasa docang tidaklah seberat tampilannya. [caption id="attachment_301762" align="aligncenter" width="492" caption="Docang Jl Siliwangi Cirebon (Foto: dokumen pribadi)"][/caption] Docang Jl. Siliwangi dijual seharga Rp. 6.000,- per porsi. Cukup murah dan rasanya jelas tidak mengecewakan. Cocok untuk sarapan pagi dan makan siang. Jadi, siapa bilang kalau kuliner khas Cirebon hanya nasi jamblang, empal gentong dan nasi lengko? Docang dengan rasanya yang lezat dan unik juga layak menjadi ikon kuliner Cirebon. Bagi yang menginap di Jl. Siliwangi dan sekitarnya, docang bisa dicari di pagi hari, di depan Hotel Slamet. Selamat menikmati docang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun