Mohon tunggu...
Humaniora

Kondisi Sosiologis Desa Genteng dari Masa ke Masa

14 Maret 2018   09:23 Diperbarui: 14 Maret 2018   10:25 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku tinggal di Wadung salah satu desa di kota Genteng Banyuwangi. Kebudayaan di desaku tersebut tidak banyak yang berubah. Hanya beberapa kebiasaan yang berubah seiring perkembangan zaman.

Melihat anak-anak jaman sekarang memang berbeda dengan dahulu. Sekarang ini permainan-permainan klasik jarang sekali kulihat, mungkin hanya sesekali anak-anak kecil memainkan permainan petak umpet. Mereka memang bermain bersama tetapi saling melihat Gadget mereka sendiri-sendiri. Anak-anak cenderung ingin memiliki Gadget sendiri, melihat temannya yang keasyikan sendiri dengan Gadget nya. Hal ini tidak lepas dari peran orang tua dan lingkungan, entah orang tua di desaku sekarang ini seakan merasa bangga membelikan anaknya Gadget.

Dahulu perkebunan di dekat desa adalah kebun coklat, namun berdiriya pabrik gula di Glenmore memaksa kebun coklat menjadi kebun tebu. Karena pekerjaannya lebih keras, maka upah untuk pekerja kebun menjadi naik. dampak negatifnya para pekerja sedikit mengeluh karena pekerjaannya lebih berat. Dan positifnya kesejahteraan meningkat.

Kondisi air sungai akhir-akhir ini lebih kecil dibanding yang dulu. Masyarakat sudah jarang menggunakan sungai. Aktivitas mandi, mencuci baju dilakukan dirumah masing-masing karena kondisi air yang kecil dan seiring berjalannya waktu kebiasaan masyarakat berubah. Kesadaran masyarakat di desaku sekarang mengenai membuang sampah meningkat. Sekarang membuang sampah dilakukan di belakang atau samping rumah kemudian dibakar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun