Mohon tunggu...
Kumbang Yudha
Kumbang Yudha Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

S1 Perencanaan Wilayah Dan Kota

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pariwisata di Indonesia

28 Oktober 2019   22:34 Diperbarui: 29 Oktober 2019   22:19 6417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tempat wisata adalah tempat yang bisa kita kunjungi saat kita sedang dalam kondisi stres dan butuh waktu luang (refreshing) pada saat ada waktu luang. Seperti yang kita ketahui di Indonesia banyak sekali tempat wisata yang bisa kita kunjungi di mulai dari Sabang sampai Merauke kita bisa menemukan banyak sekali tempat wisata yang ingin kita kunjungi, di mulai dari pegunungan sampai lautan. Kita sebagai masyarakat indonesia sudah sepatutnya bangga terhadap negara kita ini karena disini bisa kita bilang indonesia adalah Surga Pariwisata.

Dengan banyaknya tempat wisata di indonesia ini merupakan suatu penghasilan lebih untuk negara kita sendiri, akan banyak wisatawan-wisatawan asing jika kita terus mengembangkan tempat wisata yang ada di negara ini. Selain pendapatan negara yang terus berkembang akibat dari ramainya wisatawan-wisatawan asing di negara ini, kita juga bisa mengenalkan suatu ciri khas dari daerah-daerah yang ada di negara ini, contohnya Bondowoso memiliki tempat wisata yang bernama Kawah Wurung dan ciri khas dari Bondowoso sendiri adalah Tape Bendebesah, Jember memiliki tempat wisata Papuma dan ciri khas dari Jember sendiri adalah Tembakau. Kita bisa mengenalkan apa yang kita unggulkan dari daerah-daerah kita ini.

Indonesia sendiri mempunyai potensi untuk menjadi negara wisata yang gemari oleh wisatawan-wisatawan asing, bisa di lihat berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering di kunjungi oleh para wisatawan-wisatawan asing adalah Bali sekitar lebih dari 3,7 juta disusul, DKI JAKARTA, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan, Banten dan Sumatra Barat. Sekitar 59% wisatawan-wisatawan asing berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan , sementara 38% untuk tujuan bisnis. Malaysia dan Singapura adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke Indonesia dari wilayah ASEAN. Sementara dari kawasan ASIA (tidak termasuk ASEAN) wisatawan Tiongkok berada di urutan pertama disusul Jepang, Korea, Selatan, Taiwan dan India. Jumlah pendatang terbanyak dari kawasan Eropa berasal dari negara Britania Raya disusul oleh Belanda, Jerman dan Prancis. Pengelolaan kepariwisataan, kebijakan nasional, urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan di Indonesia diatur oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.

Kita sebagai generasi milenial sebaiknya dahulukan berkunjung ke tempat wisata-wisata yang ada di negara ini bukannya malah ke negara orang lain. Sekarang banyak sekali media sosial yang bisa mendongkrak minat wisatawan-wisatawan asing, agar bisa berkunjung ke tempat wisata di negara ini dengan cara posting insta story di Instagram, membuat video blog di youtube dan masih banyak hal-hal lain yang bisa kita lakukan untuk menyebar luaskan tempat wisata di Indonesia, dengan melihat itu semua wisatawan-wisatawan asing akan tertarik untuk berkunjung ke negeri ini.

Indonesia sudah lama terkenal di mata dunia dengan negara yang menawan hati. Beragam pariwisata di Indonesia menyajikan keindahan alam dan keeksotisan tiada dua. Namun, meski Indonesia sudah di kenal oleh mata dunia, negara kita ini masih juga memiliki masalah-masalah yang harus di atasi. Berdasarkan penjelasan dari Freedy Rompas, General Manager Inbound, berikut masalah pariwisata Indonesia yang harus segera kita atasi :

  • Pemandu Wisata
    • Sebuah destinasi wisata tidak lengkap jika tidak bersama tour guide, maka dari itu ketersediaan tour guide di Indonesia sangat kurang sekali karena mayoritas tour guide di Indonesia sudah berumur, dan pemandu wisata yang masih muda-muda mereka jarang ada yang menguasai bahasa dengan baik dan cenderung memanfaatkan wisatawan-wisatawan asing dengan memanipulasi harga pasaran sebuah produk maupun jasa lokal. Sebaiknya hal-hal seperti ini di hilangkan dari kebiasaan masyarakat yang kurang baik karena bisa menyebabkan ketidak nyamanan terhadap para wisatawan-wisatawan asing.
  • Supir
    • Untuk menuju ke tempat wisata ini para wisatawan-wisatawan asing sangat membutuhkan jasa para sopir untuk menuju ke tempat wisata tersebut. namun, kurangnya kemampuan bahasa dan minimnya latihan menjadi masalah yang harus di atasi. Juga banyak para sopir yang memanipulasi harga pasaran dengan memanfaatkan momen ini untuk meminta tarif lebih terhadap para wisatawan-wisatawan asing.
  • Perizinan Obyek Wisata
    • Dengan banyaknya obyek wisata di Indonesia banyak sekali orang-orang yang syuting di tempat tersebut, namun sayangnya perizinan syuting di negara ini sangat sulit sekali tidak sama halnya dengan negara lain yang lebih mudah mengurus perizinan bahkan juga di beri subsidi.
  • Kriminal
    • Di Indonesia sendiri angka kriminalitasnya masih cenderung kecil. Tapi, efek dari penggunaan media sosial yang membuat angka tersebut berubah sekaligus berpotensi mengubah perilaku masyarakat. Maka, sebaiknya kita berhati-hatilah dalam menggunakan media sosial.
  • Sampah
    • Dengan adanya sampah jelas sekali bahwa sampah tidak bisa di hilangkan dari setiap sisi kehidupan manusia. Bahkan, saat berlibur pun kita pasti melihat sampah dimana-mana dan kita sendiri juga yang menghasilkannya. Bali misalnya, masalah sampah di pulau Dewata Bali sudah sangat besar. Namun dengan adanya 10 Bali baru, sebaiknya pemerintah juga bisa menyiapkan pengaturan sampah sebelum tempat-tempatnya ramai oleh wisatawan-wisatawan asing.
  • Edukasi
    • Seperti yang kita ketahui Bali adalah bagian dari Indonesia. Wisatawan-wisatawan asing masih mengenal bali bukan dari bagian indonesia, kitalah yang seharusnya mengubah pandangan mereka terhadap bali bahwa bali itu sebenarnya adalah bagian dari Indonesia dengan cara mengedukasi wisatawan-wisatawan lewat media sosial ataupun langsung mengajak mereka berbicara langsung.
  • Perebutan Tempat Wisata
    • Tempat wisata yang di perebutkan antar kota masih seringkali terjadi di Indonesia, contohnya adalah perebutan Wilayah Kawah Ijen oleh Kota Bondowoso dan Kota Banyuwangi, kita tahu bahwa saat ini Kawah Iijen di ambil alih oleh Kota Banyuwangi karena pengelolaan Kota Bondowoso terhadap Kawah Ijen tidak sebaik Kota Banyuwangi. Jika kita lihat dari wilayahnya, Kawah Ijen tersebut masih termasuk dalam kawasan Kota Bondowoso namun Kota Bondowoso tidak mengolah tempat wisata tersebut dengan baik maka Kota Banyuwangi lah yang maju dan mengambil alih tempat wisata tersebut.
  • Sadar Wisata
    • Sadar wisata perlu sekali di pikirkan, karena tidak semua masyarakat punya kesadaran akan wisata yang sama di setiap kota berbeda. Seperti di lombok misalnya, keadaan masyarakat yang agamis membuat wisatawan-wisatawan asing tidak bisa berjemur sebebas di Bali. Untuk itu, pemerintah harus menyesuaikan wisatawan dengan kondisi budaya setempat.

Dengan melihat sisi positif dan negatifnya tempat wisata di indonesia bisa kita simpulkan bahwa tempat wisata di negeri ini tidak kalah bagusnya dengan negara-negara lain bahkan negara ini bisa bersaing dengan negara- negara lain, di lihat dengan banyaknya wisatawan-wisatawan asing yang berlibur dan bisnis di negeri ini. Kita juga harus tetap melestarikannya dan mendukung penuh tempat-tempat wisata di negeri ini agar Indonesia semakin maju dan mencapai puncak kejayaan dalam segi negeri wisata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun