Mohon tunggu...
Kumala Dewi
Kumala Dewi Mohon Tunggu... -

Cinta dengan dunia baca dan tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Baju Hangat Mama

3 Januari 2013   04:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:35 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dinginnya pagi menusuk tulang, semalam bumi menangis kata orang, tapi ini versi Inggris
Menggulung bibir dan sesekali menggeletuk gigi
Kotak putih bening berdampingan tembok beruap
tak mau kalah der tee menempelkan uapnya jua
Jemari nude menyentuh kaca bening yang dingin sambil mengusap-usap
sesekali memberi uap pula dengan nafas
Dari balik bening, pohon hijau berbentuk piramid tertutupi putih
Jalan hitam jua tetutup putih bergumpal lebat
Senyum sumringah


Wanita tua bermantel gelap, bermata tua dan berkeriput. muncul dari memori
membentangkan baju hangat, lalu melambai tangan, kemari!
Jejak-jejak kecil berbekas di putih bergumpal, dengan cepat ke wanita tua
Menutupi tubuh mungil dengan baju hangat, cantik putih
Menggendong si mungil lalu mendekap ke dada
Bagai film kartun, melayang love di sekeliling mereka
Berjalan sedemikian meter, meraih baju si mungil di atas kasur
Ibu love you hangat bagai baju Hangat, bisik pemegang der tee

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun