Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menyelami Masa Kecil di Pantai Leuwayan (Catatan Liburan di Kampungku)

19 Juli 2022   08:26 Diperbarui: 19 Juli 2022   09:04 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mandi laut di pantai Leuwayan. Dok.pribadi

Liburan semester kali ini saya gunakan untuk "bale leu"; pulang kampung di Leuwayan. Sebuah kampung di Kedang, Lembata. Dari ibu kota kabupaten Lembata, Lewoleba, desa Leuwayan dapat digapai dengan melewati jalan negara Trans Lembata ke arah timur pulau Lembata.

Dari Lewoleba hingga Balauring, ibu kota kecamatan Omesuri jalan Trans Lembata bebas hambatan. Jalan yang sebagaian besar baru selesai diaspal ini begitu mulus. Anda dapat memacu kendaraan tanpa takut terperosok lubang. Namun selepas Balauring menuju Leuwayan, jalan yang sudah diaspal banyak yang  terkupas. Ada beberapa titik yang rusak parah dan menuntut kewaspadaan pengendara karena jalan diselimuti kerikil yang berserakan.

Dalam perjalanan ke Leuwayan kita disuguhi pemandangan yang indah. Ada beberapa tempat yang tidak boleh dilewatkan untuk memanjakan diri menikmati keindahan alam pulau Lembata. Selepas Lewoleba, ada pantai Hadakewa. Pantai yang berada di desa Hadakewa ini telah ditata menjadi destinasi wisata yang menyediakan kuliner khas hasil laut.

Bergerak terus ke timur, di pinggir pantai Lewolein, ada lopo-lopo yang berjejer di pinggir jalan. Anda boleh beristirahat memandang teduh dan jernihnya teluk Lewolein sembari menikmati ketupat dan ikan bakar. Beranjak ke Baja, beberapa titik akan menarik Anda berhenti sejenak memandangi bentangan alam dari ketinggian dan biru laut dengan latar gunung Ile Lewotolok yang terus mengepulkan asap.

Pemandangan di jalan ke Kedang. Dok.pribadi.
Pemandangan di jalan ke Kedang. Dok.pribadi.

Sebelum memasuki desa Balauring, tepatnya di tanjung Wengutuq, Anda boleh istirahat sejenak memandang teluk Balauring, rumah-rumah suku Bajo dan gunung Uyelewun yang menjulang kokoh menyambut setiap orang yang datang ke Kedang. Tempat ini juga spot yang menarik untuk foto. Masuk desa Balauring, Anda boleh melewati kesempatan memanjakan mata dengan biru laut di pelabuhan jeti Balauring.

Kembali ke kampung membawa saya nostalgia dengan masa kecil dulu. Mengenang kembali situasi dan kondisi kampung saat itu. Dan bila dibandingkan, Leuwayan saat ini berbeda jauh. Perkembangan kampung yang terkenal sebagai desa budaya ini luar biasa. Begitu banyak perubahan yang terjadi. Ada banyak kemajuan yang telah dicapai.

Penerangan, misalnya, Leuwayan yang dulu hanya diterangi pelita kini telah dialiri listrik yang menyala siang-malam. 24 jam. Walau kadang onar, nyala-padam tidak jelas, paling tidak orang Leuwayan sudah bisa nonton televisi dan cas HP di rumah sendiri. Bisa beli kulkas dan buat es batu untuk dijual. Semua berkat kehadiran listrik.

Begitupun jalan. Jalan raya dari dan menuju Leuwayan yang dulu berbatu-batu dan berdebu kini telah diaspal. Jalan dan lorong-lorong dalam kampung pun telah dibuka dan disemenisasi. Akses menuju dusun Rian Au dan Lale Ramuq sudah mudah. Kendaraan roda dua maupun roda empat bisa memasuki wilayah dua dusun yang berada di atas bukit ini.

Saya menghabiskan lima hari di kampung. Ada banyak aktivitas yang saya lakukan selama di kampung. Tetapi yang paling berkesan adalah menikmati pantai. Kampung Leuwayan memang terletak di pinggir pantai bagian utara pulau Lembata. Pantai selalu menghadirkan rindu. Seperti kata sang pelaut, pantai adalah tempat terbaik untuk kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun