Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peduli Kasih Korban Bencana Adonara: Catatan Atas Solidaritas PGRI Wulanggitang

21 April 2021   17:00 Diperbarui: 21 April 2021   17:28 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan bantuan PGRI Wulanggitang kepada korban bencana di Nelelamadike. Dok.pribadi

"Setelah semua donasi terkumpul, pengurus cabang membangun komunikasi dengan para relawan di lapangan untuk mendata kebutuhan para korban. Dari data yang diperoleh, kita mengetahui kebutuhan di setiap tempat sehingga langsung dibelanjakan barang-barang tersebut berupa lemari pakaian, permainan anak-anak, peralatan dapur, dan sembako," ujar Edward Pope.

Bantuan tersebut diantar secara langsung oleh pengurus Cabang PGRI Wulanggitang bersama rombongan PGRI Kabupaten Flores Timur. Rombongan berangkat dari Boru pkl.06.00 WITA menuju Larantuka menggunakan satu mobil pick up yang memuat barang bantuan dan sepeda motor. Di pelabuhan Larantuka rombongan bergabung bersama pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur sudah menunggu untuk kemudian bersama-sama menyeberang ke pulau Adonara melalui Tobilota pkl.08.30.

Dari Tobilota rombongan menuju desa Oyangbaran untuk menyerahkan donasi kepada warga yang terdampak banjir di desa tersebut. Di titik ini, rombongan berada cukup lama karena tim edukasi PGRI kabupaten masih melakukan pendampingan trauma healing bagi korban selamat di rumah-rumah pengungsian dan juga pendampingan terhadap anak-anak.

Rombongan lalu bergerak menuju desa Waitukan dan tiba di desa ini kurang lebih pkl.12.30. sebelum menyerahkan bantuan, tim edukasi PGRI Kabupaten juga melakukan pendampingan terhadap anak-anak korban bencana. Rombongan lalu bergerak menuju Kolilanang setelah dilakukan penyerahan donasi secara simbolis oleh setiap perwakilan.

Di Kolilanang rombongan dijamu santap siang oleh PGRI Cabang Adonara. Santap siang ini terasa sangat special karena menu yang dihidangkan merupakan pangan local berupa ketupat, pisang rebus, jagung titi, loma ikan, dan lawar. Uniknya, makan siang ini disajikan di atas daun pisang. Di atas meja di teras SDK Kolilanang, menu santap siap dihidangkan dan seluruh anggota rombongan duduk di bagian kiri dan kanan meja. Nikmat sekali.

Di Kolilanang rombongan berpisah di mana PGRI Kabupaten Flores Timur menuju desa Sagu sementara PGRI Cabang Wulanggitang menuju Nelelamadike. Tiba di tempat yang dikunjungi Presiden Jokowi ini waktu sudah menunjukkan pkl.16.00. Setelah melihat lokasi bencana, rombongan bergerak ke posko utama untuk menyerahkan bantuan.

Karena pertimbangan waktu, bantuan untuk desa Nobo diantar oleh wakil ketua PGRI Cabang Wulanggitang bersama ketua PGRI Cabang Ile Boleng. Sementara rombongan yang lain bergerak menuju Waiburak dan tiba pkl. 18.00. Donasi untuk korban bencana Waiburak kemudian diserahkan di posko bencana kecamatan Adonara Timur. Selanjutnya rombongan menuju Tobilota untuk menyeberang ke Larantuka. Dan tiba kembali dengan selamat di Boru sekitar pkl.23.00.

Donasi barang yang diberikan PGRI Cabang Wulanggitang bagi korban bencana mungkin tidaklah banyak. Tetapi kehadiran PGRI menyapa korban secara langsung memiliki makna tersendiri. Karena walau bencana telah dua minggu berlalu, namun dukacita masih menyelimuti para korban. Terutama mereka yang kehilangan sanak keluarga. Apalagi hingga kini masih ada korban yang belum ditemukan.

Di tengah bencana yang menorehkan trauma, para korban tidak saja membutuhkan bantuan materil tetapi terutama dukungan moril. Donasi barang juga penting tetapi lebih penting adalah kehadiran orang lain dalam menyapa dan menguatkan mereka. Sebuah sentuhan bisa jadi dapat membangkitkan semangat. Sapaan bisa menjadi hiburan bagi yang berduka. Kehadiran bisa menjadi obat bagi yang terluka. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun