Bencana alam akibat badai siklon seroja yang melanda beberapa wilayah di NTT telah menjadi bencana nasional. Bencana yang merenggut ratusan korban jiwa dengan kerugian material yang sangat besar ini telah menggerakkan hati presiden Jokowi untuk mengunjungi desa Amakaka di Lembata dan Nelelamadike di Adonara, Jumat (09/)4/2021).
Lembata dan Adonara merupakan daerah yang berdampak paling parah dilanda bencana. Banjir bandang yang menerjang beberapa desa di dua pulau ini membuat ratusan warga meninggal dunia dan menganyutkan rumah-rumah penduduk.
Melihat duka yang dialami para korban bencana di mana pun, tidak sedikit orang tergerak membantu. Bantuan kemanusiaan muncul dari berbagai pihak.
Solidaritas datang dari berbagai daerah. Banyak pihak baik perorangan maupun kelompok terlibat memberikan sumbangan dan atau menggalang bantuan.
Guru Garis Depan (GGD) Flores Timur merupakan salah satu komunitas yang ikut terlibat dalam menggalang bantuan bagi korban bencana di Adonara.
Bantuan yang digalang Guru Garis Depan Flores Timur bagi para korban dalam bentuk uang maupun barang. Donasi dalam bentuk uang dihimpun melalui rekening bendahara GGD Sulis Utami Ningsi. Sedangkan bantuan berupa barang diterima secara langsung di sekretariat GGD Flotim, Larantuka.
Sejak dibuka Senin (5/04/2021) hingga Sabtu (10/04/2021) bantuan yang diterima berupa uang sebesar Rp. 4.640.000. Sementara sumbangan dalam bentuk barang berupa pakaian bekas layak pakai. Donasi yang dikumpulkan GGD Flotim ini kemudian disalurkan kepada para korban bencana pada Minggu (10/04/2021).
Bantuan yang disalurkan semuanya dalam bentuk barang. Donasi berupa uang dari para donatur kemudian dibelanjakan barang-barang kebutuhan para pengungsi. Sebagaimana dijelaskan ketua GGD Flores Timur, Fandi Setiyanto, barang-barang yang disalurkan GGD ini berupa tikar alas tidur 15 lembar, dua pasang sepatu boot, satu rol tali jemur, satu buah karpet, Â 1 lusin mainan anak , alat-alat perlengkapan mandi 30 pcs, 1 dus diaper popok dewasa dan anak, 3 dus masker, 1 lusin minyak kayu putih, 6 pak makanan ringan, 1 dus minuman ringan, pakaian bekas layak pakai sebanyak 6 dus dan 6 karung dan ikan kering setengah karung.
Barang-barang tersebut ini diantar langsung oleh anggota komunitas GGD Flores Timur bersama rombongan PGRI Kabupaten Flores Timur yang juga menghantar bantuan untuk para korban bencana ke tempat pengungsian. Adapun korban bencana yang mendapat bantuan ini tersebar di empat titik pengungsian yaitu desa Nelelamadike, Nobo, Waiwerang dan Waiburak.