Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pandemic Covid-19, Guru Honor, dan Mas Mendikbud

19 April 2020   10:15 Diperbarui: 21 April 2020   23:54 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa bersalaman dengan guru di SMPN 3 Wulanggitang. Dokumen pribadi. 

Saat ini dunia sedang dilanda pandemic covid-19. Jutaan jiwa telah terinfeksi virus yang menyerang saluran pernapasan ini. Jumlah kasus positif, meninggal maupun sembuh terus bertambah. Penyebaran virus corona yang cepat dan menginfeksi banyak orang telah mengubah pola hidup manusia. 

Pola hidup sehat misalnya, pandemic covid-19 mendorong orang untuk menjaga tubuhnya tetap sehat. Kebiasaan yang cendrung abai dengan kesehatan badan selama ini mulai ditinggalkan seiring kesadaran akan pentingnya kesehatan di saat pandemic covid-19. Lebih banyak waktu dialokasikan untuk beristirahat; Berolahraga secara rutin dan teratur; Mengkonsumsi makanan bergisi agar tubuh tetap sehat dan kuat.

Covid-19 juga mempengaruhi pola kerja manusia. Kerja yang selama ini dilakukan di kantor, perusahaan, di kebun, di laut, di pasar, dll. diganti dengan bekerja dari rumah. Pandemic coivid-19 memaksa manusia meninggalkan tempat kerja masing-masing. Kita harus kembali ke rumah. Work at home. Tidak hanya pergantian tempat, perubahan relasi kerja juga terjadi. Rekan kerja terpisah satu dengan yang lain.

Perubahan pola kerja akibat pandemic covid-19 juga terdampak pada bidang pendidikan. Aktivitas pembelajaran yang selama ini dijalankan di sekolah dihentikan. Sekolah-sekolah ditutup dan anak-anak dirumahkan. Kegiatan pembelajaran dipindahkan dari sekolah ke rumah. Guru dan siswa berada di rumah masing-masing dan melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan dalam dua cara. Pertama, pembelajaran dalam jaringan (daring). Model pembelajaran ini menggunakan perangkat komputer atau gadget dan jaringan internet. Dalam prosesnya guru dan siswa saling berinteraksi dengan memanfaatkan alat komunikasi. Guru memberikan materi dan tugas kepada siswa melalui aplikasi pembelajaran yang tersedia.

Kedua, pembelajaran luar jaringan (laring). Model ini merupakan kebalikan dari pembelajaran on line. Bila pembelajaran dalam jaringan memanfaatkan media komunikasi dan jaringan internet, pembelajaran luar jaringan tidak. Dalam praktek, pembelajaran off line dilakukan dengan memberikan materi dan tugas secara langsung kepada siswa. Kedua model pembelajaran ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penggunaan salah satu dari kedua model tersebut didasarkan pada karakteristik siswa dan sekolah masing-masing.

Model apa pun yang digunakan, pembelajaran jarak jauh membutuhkan keterlibatan guru. Pembelajaran dalam "jarak" ini tidak menegasikan kehadiran guru. Guru harus terlibat dalam proses pembelajaran. Menyiapkan materi bagi siswa, memantau proses belajar mereka dan pada akhirnya memberi nilai bagi siswa. Keterlibatan guru penting untuk memantau perkembangan belajar siswa.

Nasip Guru Honor
Saat ini kebijakan belajar dari rumah yang diterapkan terus diperpanjang. Kondisi ini bagi guru PNS tidak menjadi soal. Namun dalam diri guru honor muncul kekhawatiran. 

Timbul pertanyaan dalam benak: Bagaimana gaji mereka? Bagaimana memenuhi kebutuhan mereka? Bagaimana menjalankan pembelajaran jarak jauh yang membutuhkan biaya? Perpanjangan masa belajar dari rumah membuat nasip guru honor menjadi tidak menentu.

Dalam proses pendidikan, kehadiran guru honor sangat dibutuhkan. Keberadaan guru honorer membantu dan mendukung proses pendidikan. Sebagai pendidik, guru honor memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama dengan guru PNS. Mendidik anak bangsa. Di sekolah- sekolah tertentu guru honor malah lebih mendominasi. Jumlah mereka lebih banyak dibandingkan guru PNS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun