Mohon tunggu...
Foodie

Kenalan dengan Sate Layah, Manjakan "Wong Ndeso" Melalui Delivery Order

31 Januari 2019   13:36 Diperbarui: 31 Januari 2019   14:35 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pergikebromo.com

Konsep penjualan menggunakan sistem delivery order (DO) identik dengan masyarakat  kota. Namun siapa sangka di desa, di lereng gunung Semeru  tepatnya di daerah Tumpang, Kabupaten Malang hal tersebut tengah  menjadi tren. Salah satunya yang dilakukan oleh Sate Layah,  sebuah brand  kuliner lokal Tumpang  yang memadukan nasi bakar dan sate.

Sate Layah hanya sekali 'show of force' di depan umum yakni  saat pertama kali buka  mereka mengambil tempat  di depan Masjid Al-Hurriyah Tumpang. "Konsepnya memang delivery order, kami  waktu itu buka hanya ingin sekedar foto-fotoan. Namun tetap berjaga-jaga dengan menyediakan 50 porsi, dan ternyata sambutan dari masyarakat cukup  tinggi. Alhamdulillah ludes," ujar Budi, salah satu awak Sate Layah.

Baru buka pertama kali dan menyedot perhatian masyarakat, kemudian mereka tidak menampakkan diri secara 'offline' justru membuat masyarakat semakin penasaran.  Rasa penasaran itu berhasil mereka kelola dengan cukup baik dengan memanfaatkan sosial media, baik facebook maupun instagram.

Kesan misterius menjadi ciri khas Sate Layah, mereka menjadi pembicaraan banyak orang di sosial media tetapi  hanya melakukan pengiriman di hari Minggu.  Namun gaya mereka dalam mengelola sosial media cukup unik.  Mereka kerap melontarkan caption-caption jenaka,  serius tetapi tetap berbau humor. Tidak heran  jika Sate Layah cukup dikenal di sosial media karena konten yang kreatif.

Kawasan pedesaan  yang cukup luas sebenarnya  menjadi kendala bagi mereka, apalagi dengan kondisi daerah pegunungan yang mungkin bagi pelaku usaha akan berpikir dua kali jika menggunakan sistem delivery order , hal itu mereka libas.

https://pergikebromo.com
https://pergikebromo.com
"Jangan dikira yang bermain sosial media hanya orang kota. Antar tetangga di desa,  gossip terbaru juga tahunya dari facebook," sambung Ovan, owner  Sate Layah  sambil tertawa.

Apa tertarik menjangkau pasar di kota Malang? Menurut Ovan hal itu menjadi besarnya. Namun dia tidak ingin buru-buru. "Kalau itu mungkin adalah mimpi besar saya, tapi untuk saat ini saya ingin Sate Layah berkembang  di Tumpang dulu dan menjadi ciri khas," paparnya.

Kemasan Modern

Sate Layah yang berupa nasi bakar dan sate sebenarnya  dikemas dengan sederhana, mereka mengandalkan daun pisang untuk mengemas nasi bakar. Hanya saja sedikit sentuhan modern ada di 'bento box' kemasan  yang bisa dibilang cukup mewah bagi orang desa.

Sisi promosi di sosial media, Sate Layah  juga dilakukan dengan modern, mereka mengajak orang tertawa dengan caption-caption jenaka. Tak hanya itu mereka juga  menyuguhkan foto-foto produk yang terkesan mewah.

https://pergikebromo.com
https://pergikebromo.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun