 Tim 027 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pengabdian masyarakat di rumah produksi Peci Songkok Subhan Nur.  Sebuah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di Desa Bandung, RT 03 RW 01, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Juli sampai dengan Agustus 2020.
"Tujuan dari KKN ini adalah untuk meningkatkan keterampilan produsen dalam mengembangkan usaha peci songkok milik Subhan Nur dan mengembangkan cara mengelola keuangan usaha yang efektif dan efisien melalui teknologi digital," jelas Dicky Gunawan, ketua KKN 027 pada hari Kamis (14/08).
Dicky Gunawan menambahkan bahwa target dari KKN ini adalah untuk pengembangan UMKM melalui pengembangan digital marketing dan bidang-bidang lainnya yang sesuai dengan kebutuhan UMKM, apalagi di saat ini banyak UMKM membutuhkan bantuan agar mampu berkembang. Proses KKN didampingi oleh Dr. Fajar Junaedi, dari Program Studi Ilmu Komunikasi UMY, sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Fajar menyatakan bahwa dalam proses KKN, mahasiswa selalu berkolaborasi dengan UMKM yang menjadi mitra. "Kolaborasi dengan mitra ditujukan agar setelah KKN selesai, keberlanjutan UMKM Go Digital tetap bisa berlangsung," ungkap Fajar saat mendampingi mahasiswa. Fajar menjelaskan bahwa tahap KKN adalah dengan diskusi dengan UMKM tentang pentingnya pengelolaan  digital marketing, riset pengembangan platform untuk digital marketing UMKM, penyiapkan konten untuk media sosial dan akun UMKM di market place, dan pengunggahan konten sesuai dengan platform yang telah ditentukan.
 Ada 7 (tujuh) mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan KKN yang berasal dari berbagai fakultas dan program studi yang ada di UMY. KKN yang dikoordinasi oleh Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian masyarakat (LP3M) UMY ini merupakan bagian dari implementasi catur darma perguruan tinggi UMY secara nyata di bidang pengabdian di masa pandemi. "Sebagaimana yang kita ketahui, sektor UMKM banyak yang terdampak pandemi Covid-19, jadi kami kemudian melakukan KKN di kampung halaman kami. Kebetulan kami semua dari Kebumen," ujar Dicky.
