Mohon tunggu...
Kukuh C Adi Putra
Kukuh C Adi Putra Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan | @kukuhcadiputra

GTK Inovatif Kategori Guru SMK Tahun 2023 dan 2024 - BBGP Jawa Tengah | Pengisi Selepas Subuh dan Bukan Sekadar Absen | Certified Trainer and Asessor BNSP RI

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bukan Sekadar Absen: Kenapa Orang yang Salah Bisa Terus Diandalkan?

13 Mei 2025   22:55 Diperbarui: 14 Mei 2025   16:33 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja merasa tertekan. (Sumber: Pexels/GUSTAVO FING via kompas.com)

Di dalam hiruk pikuk dunia kerja, efisiensi dan keandalan adalah mata uang utama. Kita cenderung mencari individu dengan rekam jejak sempurna untuk mengemban tanggung jawab penting.

Namun, seringkali kita mendapati fenomena menarik: Seseorang yang pernah melakukan kesalahan, pernah gagal, pernah bikin tim kacau, bahkan blunder, justru kembali dipercaya dan diandalkan oleh tim maupun organisasi. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Sedangkan anda, harus membuktikan diri terus menerus, menumpuk reputasi tiap hari ke hari hingga tahunan. Tetapi kenapa dia membuat kesalahan-dimaafkan, anda terlambat sedikit-disorot habis-habisan, dia lambat mengambil keputusan-ditoleransi, sedangkan anda salah sedikit saja-dinilai tidak kompeten. Apa bedanya ?

Artikel ini menyediakan sudut pandang tentang dinamika kerja, merujuk pada penelitian-penelitian terkini dalam lima tahun terakhir di bidang psikologi industri/organisasi, manajemen sumber daya manusia, dan studi kepemimpinan. Dirangkum dalam seri tulisan: Bukan Sekadar Absen.

Bukan Sekadar Absen, sebuah perspektif untuk memaknai kehadiran kita dalam konteks profesional. Lebih dari sekadar rutinitas atau penggugur kewajiban kerja, konsep "Bukan Sekadar Absen" mengajak kita untuk menghadirkan diri secara utuh, memberikan kontribusi nyata, dan memaknai setiap interaksi serta pengalaman di lingkungan kerja.

Seri tulisan ini menyoroti pentingnya keterlibatan aktif dan membangun karir. Kehadiran fisik tanpa keterlibatan emosional dianggap sebagai "absen" yang sesungguhnya.

Mari kita tidak hanya sekedar memenuhi jam kerja, tetapi juga benar-benar hadir dengan ide, inisiatif, dan semangat kolaborasi. Kali ini kita ulas secara mendalam: Kenapa orang yang salah bisa terus diandalkan ? ! Setidaknya ada 5 faktor penyebabnya, mari kita jabarkan satu persatu.

1. Koneksi Lebih Kuat dari Kapasitas

Dalam labirin kompleksitas organisasi, seringkali bukan hanya kompetensi atau integritas yang menentukan nasib seorang profesional. Jaringan relasi dan koneksi personal dengan individu-individu berpengaruh dapat menjadi aset tak ternilai, bahkan bagi mereka yang memiliki catatan kesalahan negatif. 

Individu yang pandai membangun dan memelihara hubungan baik dengan para pembuat keputusan, atasan kunci, atau bahkan pemilik perusahaan, dapat memanfaatkan koneksi ini sebagai "perisai" terhadap konsekuensi dari tindakan mereka.

Burt, Kilduff, dan Tasselli (2023), dalam Academy of Management Perspectives menyoroti peran penting modal sosial dalam organisasi. Modal sosial, yang mencakup jaringan, hubungan, dan norma-norma sosial, dapat memengaruhi berbagai aspek karir, termasuk promosi, akses ke informasi, dan bahkan perlindungan dari sanksi akibat perilaku tidak etis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun