Mohon tunggu...
Kukuh C Adi Putra
Kukuh C Adi Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Pendidikan

Alumni TK Budi Lestari Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Best Practice, 5 "Wahana Rekreasi" Gerakan Kelas Menyenangkan Perkuat Merdeka Belajar

2 April 2023   07:10 Diperbarui: 30 Maret 2024   16:57 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oprah Winfrey, pengusaha sekaligus satu-satunya miliarder berkulit hitam pertama pada abad 20. Perempuan yang sukses melejitkan namanya lewat program talkshow legendaris The Oprah Winfrey Show.

Sedikit cerita, ketika umur perusahaannya menginjak usia 20 tahun, ia menerbangkan ratusan karyawannya piknik ke Hawai dengan mencarter 5 pesawat. Sebuah keputusan yang disambut kegembiraan seluruh pekerja dan derai air mata, karena beberapa karyawannya belum pernah naik pesawat apalagi ke Hawai. Mustahil.

''Dan kalian semua boleh mengajak keluarga!'' Sambung Oprah. Teriakan karyawan meledak gegap gempita. Air mata gembira berhamburan di banyak pelupuk mata. Menonton adegan ini, Anda harus siap kertas tisu atau penyeka air mata.

Satu-satunya cara untuk tumbuh dan berkembang adalah dengan mengubah cara berpikir. Sebelum memperbaiki hidup, alangkah lebih baik mengubah cara berpikir terlebih dahulu. Terlebih cara kita memandang manusia.

-Oprah

Alasan kenapa mayoritas menyukai Oprah, adalah selain keterampilannya sebagai pewawancara, mungkin lebih kepada sensivitasnya sebagai manusia. Ia sukses menghidupkan pertunjukkannya karena ia menghidupkan kemanusiaan.

Kurikulum Merdeka Memanusiakan Murid

Mari kita garis bawahi kalimat ‘mengubah cara berpikir’. Dirjen GTK Kemendikbud Ristek, Iwan Syahril mengatakan Merdeka Belajar telah membawa berbagai perubahan di dunia pendidikan.

Ada perubahan mindset guru-guru kita, ada visi ada tujuan. Di saat mindset oke, nanti teknik mengajar apapun akan oke.

-Iwan Syahril dalam Program Indonesia Town Hall, Metro Tv, Senin 3 Mei 2021.

Munif Chatib dalam bukunya ‘Gurunya Manusia’, guru seharusnya memiliki keikhlasan dalam mengajar dan belajar. Guru wajib memiliki keyakinan bahwa visi misi pekerjaannya adalah membuat para siswa berhasil memahami materi yang diajarkan.

Sejalan dengan itu, proses ikhlas perlu beriringan dengan menyalakan sensitivitas kemanusiaan agar memiliki cipta, rasa dan karsa.

Menurut Ki Hajar Dewantara, mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga perlu memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani.

Mari kita bergerak dalam koridor pikir bahwa murid juga manusia, dan ingatkan kembali jauh dalam benak dan alam bawah sadar kita bahwa pentingnya memanusiakan murid.

Kelas Metalika (Sumber Gambar : Dokumen Pribadi)
Kelas Metalika (Sumber Gambar : Dokumen Pribadi)

Gerakan Kelas Menyenangkan 

Mari sejenak berhenti dari segala rutinitas kerja, jika Anda berkedudukan sebagai orang tua, tanyakan kepada putra-putri selepas pulang sekolah, “Apakah seharian tadi di sekolah mengasyikkan ?”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun