Mohon tunggu...
kukuh artharaijka
kukuh artharaijka Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

NAMA : KUKUH ARTHARIJKA UMUR : 18 LAHIR DAN TEMPAT : 30-06-2002, LUBUK LINGGAU PEKERJAAN : MAHASISWA SUKU : SUMATERA STATUS : BELUM NIKAH ALAMAT : JL. AIR TEMAM, KEC. SIMPANG PERIUK, KEL. LUBUK LINGGAU SELATAN II, KOTA LUBUK LINGGAU ALAMAT EMAIL : kukuhartarijka@gmail.com RIWAYAT PENDIDIKAN SD : SDN 63 LUBUK LINGGAU SMP: SMPN 9 LUBUK LINGGAU SMA: SMAN 2 LUBUK LINGGAU UNIVERSITAS : UNISA ( UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi dan Sosialisasi Protokol Kesehatan Covid-19 di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa

23 Juni 2021   12:00 Diperbarui: 23 Juni 2021   14:06 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid 19 ini tentu sangatlah berpengaruh diberbagai aspek kehidupan baik secara ekonomi, sosial dan pendidikan di negara kita. Kasus Covid 19 ini seperti halnya sebuah mata rantai yang begitu sulit untuk diputuskan. Untuk dapat memutuskan mata rantai penularan, cara ini tidaklah mudah seperti membalikan sebuah telapak tangan.kerja sama yang baik dari berbagai elemen baik pemerintah, dan seluruh lapisan masyarakat. Maka perlu di tanamkan kesadaran dan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat dari seluruh masyarakat, serta di perlukan adanya edukasi dan sosialisasi di kalangan pelajar dan mahasiswa mengenai kepatuhan dalam protokol kesehatan.

Dampak dari Covid 19 sangat terasa dalam dunia pendidikan. Sebagai contoh seorang guru dan dosen tidak bisa mengajar secara maksimal kepada siswanya keterbatasan waktu, kendala sinyal. Internet ini berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Kendala yang di hadapi siswa juga berkaitan dengan kuota internet dan sinyal yang tidak lancar terutama di daerah pedesaan. Memang kemendikbud memberikan bantuan kouta untuk belajar, tetapi tidak semua siswa mendapatkan bantuan kuota untuk belajar, ini juga merupakan faktor yang menghambat proses belajar mengajar. Demikian juga orang tua siswa, pasti mengalami kesulitan dalam mengawasi dan membimbing dan ikut berpartisipasi dalam pembelajaran secara daring. Tidak semua orang tua mampu secara finansial, dan mampu membimbing dan ikut berpartisipasi dalam pembelajaran secara daring. Dari berbagai kesulitan- kesulitan yang di hadapi oleh orang tua dan siswa maka orang tua rata- rata segera ingin anaknya sekoalah secara tatap muka.

Uji coba dan sosialisasi pembelajaran secara tatap muka mulai di laksanakan pada tanggal 24 Mei 2021. Persiapan untuk uji coba ini benar- benar diawasi oleh pemerintah, sekolah atau kampus yang akan melaksanakan tatap muka di tinjau apakah kampus tersebut sudah siap untuk melaksanakan tatap muka, karena kesehatan dosen dan mahasiswa menjadi prioritas utama jangan sampai menjadi korban Covid 19. Persiapan tatap muka di persiapkan dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada guru,dosen,mahasiswa dan siswa serta edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat secara umum. Sosialiasasi dan edukasi tentang proses ini sangat penting di kalangan mahasiswa dan siswa untuk memutuskan penularan Covid 19 ini. Mengubah perilaku untuk patuh, terhadap protokol kesehatan di kalangan mahasiswa ini terus di galakkan agar covid bisa segara berakhir. Edukasi dan sosialisasi mengenai 3M yaitu.

  • Membiasakan untuk memakai masker setiap keluar rumah
  • Membiasakan untuk mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer
  • Membiasakan untuk menjaga jarak dan menjauhi semua kerumunan.

3M tersebut merupakan cara yang ampuh, dan bisa sebagai vaksin untuk mencegah penularan Covid 19. Selain itu, kampus di tuntut untuk kesiapan dalam pembelajaran tatap muka, kampus harus memiliki fasilitas yang memadai seperti :

  • Memiliki sanitasi yang baik
  • Memiliki thermogun sebagai pengukur suhu tubuh.
  • Menyediakan masker
  • Menyediakan tempat untuk cuci tangan. Baik di depan kampus maupun di depan kelas masing- masing
  • Universitas mengatur pembelajaran di kampus baik mengatur jam tatap muka, maupun tempat duduk mahasisiwa.

Jika masing- masing elemen tersebut bisa berperan dengan baik dalam membiasakan dan mengubah perilaku 3M maka ini merupakan cara yang efektip dalam memutus rantai penularan Covid 19.

Pandemi Covid 19 ini tentu sangatlah berpengaruh diberbagai aspek kehidupan baik secara ekonomi, sosial dan pendidikan di negara kita. Kasus Covid 19 ini seperti halnya sebuah mata rantai yang begitu sulit untuk diputuskan. Untuk dapat memutuskan mata rantai penularan, cara ini tidaklah mudah seperti membalikan sebuah telapak tangan.kerja sama yang baik dari berbagai elemen baik pemerintah, dan seluruh lapisan masyarakat. Maka perlu di tanamkan kesadaran dan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat dari seluruh masyarakat, serta di perlukan adanya edukasi dan sosialisasi di kalangan pelajar dan mahasiswa mengenai kepatuhan dalam protokol kesehatan.

Dampak dari Covid 19 sangat terasa dalam dunia pendidikan. Sebagai contoh seorang guru dan dosen tidak bisa mengajar secara maksimal kepada siswanya keterbatasan waktu, kendala sinyal. Internetini berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Kendala yang di hadapi siswa juga berkaitan dengan kuota internet dan sinyal yang tidak lancar terutama di daerah pedesaan. Memang kemendikbud memberikan bantuan kouta untuk belajar, tetapi tidak semua siswa mendapatkan bantuan kuota untuk belajar, ini juga merupakan faktor yang menghambat proses belajar mengajar. Demikian juga orang tua siswa, pasti mengalami kesulitan dalam mengawasi dan membimbing dan ikut berpartisipasi dalam pembelajaran secara daring. Tidak semua orang tua mampu secara finansial, dan mampu membimbing dan ikut berpartisipasi dalam pembelajaran secara daring. Dari berbagai kesulitan- kesulitan yang di hadapi oleh orang tua dan siswa maka orang tua rata- rata segera ingin anaknya sekoalah secara tatap muka.

Uji coba dan sosialisasi pembelajaran secara tatap muka mulai di laksanakan pada tanggal 24 Mei 2021. Persiapan untuk uji coba ini benar- benar diawasi oleh pemerintah, sekolah atau kampus yang akan melaksanakan tatap muka di tinjau apakah kampus tersebut sudah siap untuk melaksanakan tatap muka, karena kesehatan dosen dan mahasiswa menjadi prioritas utama jangan sampai menjadi korban Covid 19. Persiapan tatap muka di persiapkan dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada guru,dosen,mahasiswa dan siswa serta edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat secara umum. Sosialiasasi dan edukasi tentang proses ini sangat penting di kalangan mahasiswa dan siswa untuk memutuskan penularan Covid 19 ini. Mengubah perilaku untuk patuh, terhadap protokol kesehatan di kalangan mahasiswa ini terus di galakkan agar covid bisa segara berakhir. Edukasi dan sosialisasi mengenai 3M yaitu.

  • Membiasakan untuk memakai masker setiap keluar rumah
  • Membiasakan untuk mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer
  • Membiasakan untuk menjaga jarak dan menjauhi semua kerumunan.

3M tersebut merupakan cara yang ampuh, dan bisa sebagai vaksin untuk mencegah penularan Covid 19. Selain itu, kampus di tuntut untuk kesiapan dalam pembelajaran tatap muka, kampus harus memiliki fasilitas yang memadai seperti :

  • Memiliki sanitasi yang baik
  • Memiliki thermogun sebagai pengukur suhu tubuh.
  • Menyediakan masker
  • Menyediakan tempat untuk cuci tangan. Baik di depan kampus maupun di depan kelas masing- masing
  • Universitas mengatur pembelajaran di kampus baik mengatur jam tatap muka, maupun tempat duduk mahasisiwa.

Jika masing- masing elemen tersebut bisa berperan dengan baik dalam membiasakan dan mengubah perilaku 3M maka ini merupakan cara yang efektip dalam memutus rantai penularan Covid 19.

Pandemi Covid 19 ini tentu sangatlah berpengaruh diberbagai aspek kehidupan baik secara ekonomi, sosial dan pendidikan di negara kita. Kasus Covid 19 ini seperti halnya sebuah mata rantai yang begitu sulit untuk diputuskan. Untuk dapat memutuskan mata rantai penularan, cara ini tidaklah mudah seperti membalikan sebuah telapak tangan.kerja sama yang baik dari berbagai elemen baik pemerintah, dan seluruh lapisan masyarakat. Maka perlu di tanamkan kesadaran dan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat dari seluruh masyarakat, serta di perlukan adanya edukasi dan sosialisasi di kalangan pelajar dan mahasiswa mengenai kepatuhan dalam protokol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun