Mohon tunggu...
Kurrotul Hana
Kurrotul Hana Mohon Tunggu... Universitas Sebelas Maret

Saya remaja berumur 21 tahun yang memiliki minat di dunia teknologi dan desain.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Artificial Intelligence di Era Industri 4.0 dalam Dunia Bisnis: Peluang atau Ancaman?

16 Mei 2025   23:35 Diperbarui: 16 Mei 2025   23:35 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Dalam era Industri 4.0, ada salah satu teknologi yang membawa dampak besar dalam dunia bisnis. Teknologi ini menggabungkan keterampilan manusia dan kecerdasan komputer, yang dikenal dengan istilah Artificial Intelligence (AI). Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah sistem yang mempelajari bagaimana komputer dapat belajar, berpikir, membuat keputusan, dan bertindak layaknya manusia. Dalam dunia bisnis, AI hadir dalam berbagai bentuk, seperti chatbot, sistem rekomendasi, asisten virtual, hingga mesin produksi otomatis. Kemunculan AI disebabkan oleh kebutuhan industri akan efisiensi dan kecepatan kerja di era Industri 4.0. Kebutuhan akan keunggulan kompetitif merupakan pendorong pengembangan mekanisme baru yang lebih canggih serta hemat biaya dalam proses produksi dan penyediaan jasa. Hal ini turut memengaruhi struktur model bisnis saat ini. Era Industri 4.0 membuka jalan menuju era baru digitalisasi dengan jaringan sistem produksi yang lebih pintar dan proses bisnis yang saling terhubung. Akibatnya, banyak proses bisnis yang dulunya memakan waktu dan biaya besar kini bisa dilakukan secara cepat dan presisi dengan bantuan teknologi AI. Pemanfaatan AI secara strategis menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing bisnis di tengah transformasi digital yang terus berkembang.

Penerapan AI dalam bisnis bukan lagi hal baru. Di era Industri 4.0, banyak perusahaan mencari tahu bagaimana mengadopsi suatu platform AI untuk diterapkan dalam proses bisnis mereka. Saat ini, perusahaan e-commerce menggunakan AI untuk memersonalisasi pengalaman pelanggan, seperti menampilkan produk yang sesuai dengan minat konsumen. Di bidang perbankan, AI digunakan untuk menganalisis data transaksi guna mencegah penipuan. Di bidang kesehatan, beberapa perusahaan menggunakan AI untuk menganalisis data pasien dan membantu proses diagnosis. Selain itu, Google Assistant juga memanfaatkan AI agar dapat merespons perintah suara dan membantu aktivitas harian pengguna. Ini menunjukkan bahwa AI benar-benar diintegrasikan dalam layanan yang kita gunakan sehari-hari. AI tidak hanya relevan di sektor teknologi tinggi, tetapi juga mulai merambah ke berbagai industri lain. Tak heran jika banyak pelaku bisnis mulai beradaptasi agar tidak tertinggal. Semua ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya sekadar tren, tetapi telah menjadi bagian penting dalam strategi bisnis modern.

Meskipun AI menawarkan banyak keuntungan, tak sedikit pula yang melihatnya sebagai ancaman. Sebagai teknologi yang semakin meluas, penggunaan AI menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap manusia secara keseluruhan. Salah satu ancaman utamanya adalah pengurangan tenaga kerja manusia akibat otomatisasi. AI dapat mengotomatisasikan tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, menyebabkan potensi hilangnya pekerjaan. Meskipun AI dapat membuat pekerjaan lebih efisien, AI juga dapat mengurangi permintaan tenaga kerja manusia. Hal ini berpotensi menciptakan ketidaksetaraan ekonomi yang lebih besar. Masalah privasi juga menjadi ancaman besar dalam penggunaan AI. AI yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data berpotensi melanggar privasi dan menimbulkan risiko keamanan. Penyalahgunaan AI juga dapat memicu penyebaran informasi palsu, propaganda, bahkan untuk memanipulasi opini publik. Selain itu, ketergantungan berlebihan pada AI juga berisiko membuat manusia kehilangan kendali.

Oleh karena itu, kita tidak boleh hanya melihat AI dari satu sisi saja. Kita perlu menyikapinya dengan kesiapan, bukan dengan ketakutan. Pelaku bisnis harus bekerja sama dalam menyiapkan sumber daya manusia yang adaptif dan melek teknologi. Dengan begitu, AI dapat menjadi peluang besar dalam dunia bisnis di era Industri 4.0 ini. Kita tidak bisa menolak teknologi, karena perubahan akan terus terjadi. Daripada melihat AI sebagai ancaman, lebih baik menyiapkan diri dengan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman. AI bisa menjadi peluang emas bagi wirausaha muda yang melek terhadap tren dan kebutuhan pasar. Sebagai mahasiswa, kita harus aktif mengikuti perkembangan teknologi dan mampu bersaing, baik secara lokal maupun global. Jangan menunggu siap untuk memulai, karena dunia bisnis akan terus berjalan. Saat kita berhenti berjalan, saat itulah kita tertinggal. Jadi, mari kita jadikan AI ini sebagai peluang menuju kesuksesan, bukan ancaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun