Mohon tunggu...
Kromo Aji
Kromo Aji Mohon Tunggu... Guru - Keluargaku sebagian dari surgaku

Menuimbuhkan minat menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Buku Harian Karya Kromo Aji

18 Februari 2020   11:03 Diperbarui: 18 Februari 2020   11:09 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Terima kasih Papa!", kata Endro sambil memeluk Pak Asto Prasojo

" Pa tolong jangan ceraikan Mama!", kata Hesti

" Iya Pa benar !", kata Pitaloka

" Anak-anakku, mungkin ini jalan hidup kita, pada mama khususnya!", kata Ibu Sulistianing

Dia menjelaskan, jika papanya mempunyai prinsip, jika ia berjanji maka harus ia tepai. Termasuk harus menikahi Saraswati. Tidak terasa jam dinding di ruang itu menunjukkan pukul 24.30 WIB.

****

Pak Asto Prasojo pagi sekitar 08.00 WIB sudah ke luar dari rumahnya, untuk menuju rumah Saraswati di daerah Darmo Simpang Surabaya. Ia sengaja meneyetir sendiri mobil sedan BMW-nya. Jalanan lumayan lancar tidak terlalu padat, karena orang yang bekerja dan anak-anak sekolah sudah masuk. Hanya butuh waktu 30 menit Pak Asto Prasojo  sampai daerah Darmo Simpang. 

Sekitar 25 tahun Pak Asto Prasojo tidak pernah ke daerah tersebut, banyak hal yang berubah. Yang jelas rumah Saraswati bersebelahan dengan toko elektronik, mudah-mudahan toko tersebut masih ada, pikiran Pak Asto Prasojo mulai berkecamuk.

Ternyata took ekeltronik itu masih ada. Saat sampai pada alamat yang dimaksud Pak Asto Prasojo mulai bertanya, pada seorang perempuan yang sedang menyapu halamanya.

" Permisi, rumah yang di sebelah toko itu, apa rumah seorang dokter Bu!", tanya Pak Asto Prasojo

" dokter, perasaan sudah 10 tahun lebih, di sini tidak ada dokter!", jawab ibu tersebut sambil menggaruk-garuk kepalanya, tanda ia tidak tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun