" Betul Asto aku serius!"
Saraswati sangat kagum dengan kerja keras, tanggung jawab dan ketaatan dalam beragama Asto Prasojo. Menjelang malam merekapun pulang.
Surabaya, 18 Maret 1963.
Asto Prasojo dipanggil ibunya, untuk membiacarakan hal penting. Ibunya sering sakit-sakitan semenjak ditinggal oleh suaminya. Kehidupan Ibu Shinta dan dua adik laki-lakinya menjadi tanggung jawab Asto Prasojo.
" Nak ibu ingin bicara, serius tolong dengarkan!", kata Ibu Shinta
" Iya Bu!", jawab Asto Prasojo
" Ini berat nak!",
" Apa sih, bu?",
" Bagaimana hubunganmu dengan Saraswati?",
" Kami serius Bu, setelah Saraswati jadi dokter, kita menikah!"
Ibu Shinta mulai menangis, ada beban berat yang menggantung dibibirnya sehingga ia sulit mengatakan pada Asto Prasojo. Tagis ibu Shinta semakin pecah, tangannya menepuk-nepuk pundak Asto Prasojo.