Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Plagiat Cina bagi Eropa

18 Desember 2012   10:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:26 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknik meniru Cina memang luarbiasa, mulai dari tas, sepatu, gadget merek-merek terkenal. Seorang profesor Jerman pernah bercerita bahkan sebuah gear yang ditiru Cina, demikian plek persis sampai desainer aslinya orang Jerman, tidak  bisa lagi membedakan mana miliknya dan mana tiruan. Saking bagusnya tiruan ini, banyak orang sudah tidak lagi heran (walaupun kesal) akan kemampuan meniru Cina.

Nah ... baru-baru ini masyarakat Eropa dihenyakan lagi oleh kemampuan meniru orang Cina. Kali ini yang ditiru tidak tanggung-tanggung, sebuah desa !!!! Betullllll sekali, desa kali ini yang ditiru. Desa Hallstatt di Austria punya kembaran, sampai ke danau dan gerejanya pun ditiru, di kota Boluo propinsi Guangdong.

Hallstatt yang terletak di daerah Salzkammergut di Austria memang terkenal cantik dan bahkan mendapatkan predikat sebagai warisan budaya dari UNESCO, karena desa ini sudah berabad-abad usianya dan letaknya di pinggir danau dan dekat gunung, cantik luarbiasa.

Alasan ini pula tampaknya yang menarik perhatian para arsitek Cina untuk kemudian meniru desa Hallstatt ini. Proses tiru meniru ini melalui proses jiplak melalui jutaan foto dan video. Awalnya para penduduk desa Hallstatt sangat kesal dan geram desanya ditiru, tapi sekarang menjadi suatu kebanggaan. Bagi penduduk desa Hallstatt asli sekarang: 'jutaan kali difoto, satu kali ditiru tapi tetap tak tergantikan' ... heheheheheh ada-ada saja.

Saya pribadi kalau Jakarta misalnya meniru Frankfurt, kenapa tidak ... malah kebetulan heheheh siapa tahu jadi rapi lalu lintasnya seperti di Frankfurt. Mengenai Hallstatt, tampaknya memang bisa jadi iklan untuk turis juga ya karena saya misalnya menjadi penasaran ingin lihat Hallstatt asli dan tiruannya, saya tampilkan beberapa foto dari internet ... (ACJP)

[caption id="attachment_230089" align="aligncenter" width="500" caption="Desa Hallstatt asli saat musim salju (dok. pemerintah daerah Hallstatt sumber1)"][/caption] [caption id="attachment_230091" align="aligncenter" width="500" caption="Desa Hallstatt asli (dok pemerintah daerah Hallstatt sumber 1 )"]

13557537861810103250
13557537861810103250
[/caption]

[caption id="attachment_230092" align="aligncenter" width="640" caption="Desa Hallstatt asli (kiri) dan tiruan (kanan) (dok sumber 3)"]

13557540661305076983
13557540661305076983
[/caption] [caption id="attachment_230093" align="aligncenter" width="640" caption="Desa Hallstatt asli (kiri) dan tiruan (kanan) (dok. sumber 3)"]
13557541212010344159
13557541212010344159
[/caption] [caption id="attachment_230094" align="aligncenter" width="633" caption="Hehe .. salah tiru juga harusnya Treffpunkt ditulis Treffpankt (dok sumber 4)"]
13557541781342129383
13557541781342129383
[/caption] Sumber :

[1] http://www.hallstatt.at/

[2] http://www.spiegel.de/reise/aktuell/hallstatt-kopie-china-eroeffnet-nachbau-eines-oesterreichischen-dorfs-a-836618.html

[3] http://www.gizmodo.com.au/2012/06/chinese-real-estate-developers-successfully-clone-entire-austrian-village/

[4] http://www.heute.at/freizeit/kultur/cme39750,462027?SORT=DESC

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun