Kampus Sekolah Tinggi Pastoral (STP) St Petrus Keuskupan Atambua untuk pertama kalinya mengirim mahasiswanya ke luar pulau khususnya ke Kalimantan untuk melaksanakan Magang. Sebanyak enam mahasiswa dikirim ke wilayah Keuskupan Tanjung Selor untuk melaksanakan praktek Magang. Enam mahasiswa yang dikirim itu didampingi oleh dosen pendamping, RD Philipus Benitius Metom, S.Fil., M.Th, pada hari Kamis (21/07/2022).
Dalam arahan perutusannya di depan Kampus, Ketua STP, Dr Theodorus Asa Siri, S.Ag mengatakan, "Semenjak Sekolah Tinggi ini berdiri, kamu adalah angkatan pertama yang berangkat ke Kalimantan untuk melaksanakan misi awam di tanah Borneo."
Lebih lanjut, beliau mengatakan, "Anda pergi atas nama lembaga. Pergi enam orang, kembali juga enam orang. Kamu pergi untuk belajar dan bukan menggurui. Kamu ditugaskan untuk mengajar di berbagai sekolah di tiga Paroki dalam wilayah Keuskupan Tanjung Selor. Anda pergi sebagai misionaris awam untuk memberi kesaksian tentang panggilan awam. Selain mengajar di sekolah, setiap hari Sabtu dan Minggu anda akan diutus ke stasi-stasi untuk memimpin ibadat di sana. Itu berarti situasi akan menantang anda untuk berkreasi, memiliki inisiatif pastoral yang baik dan sanggup memberi contoh dan teladan serta kesaksian hidup yang baik dan benar."
Lebih lanjut, mantan Vikjen Keuskupan Atambua ini mengingatkan mahasiswa untuk menjaga diri, hemat dan sederhana dan jangan banyak menuntut di tanah rantau. Anda dituntut untuk mampu menyesuaikan diri diri dengan situasi yang ada. Bila ada kesulitan, silahkan menghubungi pihak kampus. Anda perlu menjaga nama baik lembaga dan juga diri anda di tanah rantau.
Untuk diketahui, keenam mahasiswa yang melaksanakan Magang di Tanjung Selor-Kalimantan Utara yakni Adelinus Bati, Barto Ondrianus Koli, Jefrianus Yulius Koli, Maria Domince Fanu Taslulu, Candida M.M. Bifel dan Vebronia Kaauni.
Magang ini merupakan Magang III yang menjadi salah satu matakuliah wajib yang harus dilaksanakan oleh para mahasiswa. Magang III ini berfokus pada praktek di sekolah. Sedangkan Magang I berpraktek di paroki dan Magang II melaksanakan praktek di berbagai tempat wirausaha. Dua Magang ini telah mereka lalui.Â
Sebelum melaksanakan Magang III ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan triduum dan mengikuti perayaan Ekaristi.
Selamat berjuang di tanah Borneo, Tuhan memberkati. (KU)