Pada satu waktu dikala sunyiku
Aku kembali terpaku dalam kelamku
Seperti di hempas angin lalu
Pikiranku kembali terngiang pada satu ingatan itu
Wajah yang selalu mempesonaku
Kembali seolah menabrak relungku
Aku tersenyum sendiri mengingat kenang yang kita lalu
Walau tak sempat berjabat hati untuk sebuah cumbu
Tak sempat memadu kasih untuk sebuah rindu
Tapi inginku masih selalu dirimu
Dirimu yang selalu mempesona hari hariku
Wajahmu yang selalu  tersenyum sipu
Buatku selalu rindu untuk sebuah temu
Tapi apalah daya kita dibatasi waktu
Yang terus memacu jauh berlalu
Sempatpun tak kumanfaatkan untuk bertemu
Sekalipun itu hatipun tak mampu ku jangkau
Seperti bercinta dengan canda hati yang mulai rusuh
Aku terlalu membawamu dalam rasaku
Padahal ku tau kau tak merindukanku
Aku hanya ego memaksa hatiku tuk merindumu
Yang walau ku tau ku tak dihatimu
Ya pada akhirnya aku belajar melupa pada rindu
Yang terus buatku tersesat pada cinta yang tak ku tahu
Doaku semoga kau bertemu rindu yang memukau
Hingga saatnya kamu akan bercanda romantis
Dan memulai kisah baru yang syahdu
Dan akhirnya akupun berlalu
Belajar melupakan ingatan yang terus membuatku rindu
Agar aku tak terus terpaku pada rindu yang tak mampu kujangkau
Selamat tinggal kerinduan semu
Kamu adalah candu yang ku pasung dalam bilur
Penuh debu
Kupang 30.01.2021Â
