Mohon tunggu...
Jojo Simatupang
Jojo Simatupang Mohon Tunggu... Guru - Sarjana Pendidikan | Guru | Penulis

Menjadi manfaat bagi banyak orang dan menjadi lebih baik setiap harinya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Waspada Hoaks Aksi Demonstrasi Dialihkan Menjadi Aksi Turunkan Presiden

26 September 2019   10:00 Diperbarui: 26 September 2019   10:08 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa sebagai manusia muda, cerdas, dan mereka membela atas nama rakyat Indonesia, tidak kepada satu kaum saja perlu diberi apresiasi.

Namun sangat disayangkan, aksi ini ternyata telah dirusak dan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu sebagai bentuk propaganda yang mereka ingin jadikan agar tujuan mereka dapat tercapai. 

Aksi yang bermula pada 24 September 2019 adalah aksi tolak RUU kemudian malamnya hingga hari ini   telah tersebar usaha ingin menurunkan Presiden. 

Statement membela kepentingan rakyat berubah total, diputar menjadi sebuah usaha untuk Presiden mundur dan usaha menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presdien pada 20 Oktober 2019.

Selain itu, sorotan kembali kepada POLRI sebagai institusi yang melindungi rakyat harus menjadi korban media. Pemukulan dan aksi kekerasan yang telah dilakukan oleh anggota kepolisian begitu marak diangkat di media sosial. 

Polisi dinilai melanggar HAM dan melakukan hal semena-mena. Hingga begitu ironisnya, sebuah video memperlihatkan murid-murid STM berani melawan anggota kepolisian, hingga melakukan persekusi kepada polisi. Hal ini ditenggarai karena polisi menjaga gedung dan fasilitas publik dianggap menghalangi aksi protes tersebut.


Video-video HOAX kembali tersebar ke masyarakat luas, seperti video di atas, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan agar rakyat sipil boleh ditembak, ternyata video tersebut telah diedit dan dipotong durasinya agar pernyataan "masyarakat boleh di tembak" didengar masyarakat dan menjadi kegaduhan. 

Padahal Jenderal Tito Karnavian jelas mengatakan, "Kalau di lapangan, tiba-tiba ada orang bawa parang mau bunuh masyarakat, boleh ngga ditembak?". Jawab seorang anggota polisi "Siap, boleh Jenderal!"

Berikut video aslinya tanpa diedit,

Aksi ini dimanfaatkan juga oleh oknum untuk menurunkan Presiden Joko Widodo sebagai Presiden dan membatalkan pelantikan Presiden Joko Widodo sebagai Presiden terpilih. Aksi ini ternyata disorot dan terpampang di media-media sosial sembari WA hoax juga tersebar agar kemarahan massa terus meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun