Faktanya memang demikian, agama lebih kuat dan lebih menyatukan. Satu agama berbeda suku masih bisa, namun beda agama satu suku bisa jadi permusuhan. Semua bermula dari diri kita masing-masing sebagai bangsa Indonesia. Padahal negeri ini "Bhineka Tunggal Ika", tetapi dalam hati individunya masih mengotak-kotakkan dirinya. Sifat membenci, anti, masih ada dalam diri beberapa orang. Padahal kita semua, nenek moyang kita dari masing-masing suku berjuang demi satu Nusantara. Bersama-sama menolak penjajah dari negeri ini, ingin bersatu sebagai bangsa Melayu.haruskah kita seperti ini terus? Masihkah anda bangga disebut pribumi dan yang lainnya non pribumi?