Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pulang Kampung

1 Agustus 2022   15:00 Diperbarui: 1 Agustus 2022   15:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : oto.detik.com

 Pagi ini, aku dan ibu berangkat keluar kota. Sudah dua tahun kami tak pulang kampung. Setelah diantar ayah mendapatkan bus, kami berpisah. Dalam bus itu ada lima orang penumpang. Aku duduk dekat jendela sambil memandang keluar. Kutemukan hal berbeda, semakin banyak bangunan baru. Dahulu daerah persawahan, kini menjadi perumahan atau sebuah pabrik. Semakin berkembang dan maju. Aku sangat menikmati perjalanan ini.

 Ketika kutengok ke belakang, hampir semua kursi penuh penumpang. Hingga tak terasa, saat melihat keluar jendela, sebentar lagi akan turun. Aku dan ibu bersiap dengan barang bawaan. Tak lama  sang kondektur menyebut sebuah nama, kemudian  kami bergegas ke depan. Di sebuah depan toko kami turun. Rasanya senang karena separuh perjalanan telah terlampaui

Kami berjalan sedikit menuju bus kuning, rute yang harus terlewati. Akhirnya kami menemukan bus kuning dan segera naik. Terlihat beberapa penumpang di dalamnya, syukurlah masih ada beberapa bangku kosong. Kami mendapat bangku dekat jendela yang lumayan cahaya matahari menyengat kulit. Setelah selesai menata barang, aku melihat sekeliling, ada penumpang yang tertidur, ada yang sibuk main handphone dan ada yang kipas-kipas. 

Tiba-tiba terdengar suara, "nunggu apa sih, kok enggak jalan-jalan." 

Sontak dari curhatan ibu ini, ada yang menanggapi termasuk ibuku. Ada yang menanggapi positif dan ada yang ikut menggerutu. Karena ibu ini, menjadikan kami membuka pembicaraan dan akrab. Kami saling ngobrol, hingga sang sopir naik bus dan menarik karcis sebelum berangkat. Lalu beberapa  penumpang di bawah yang masih ngopi atau sekedar mencari udara bebas segera naik.

Akhirnya kami berangkat dan bus melaju sangat cepat. Ketika perjalanan rasa panas terbayarkan dengan angin sepoi-sepoi yang masuk lewat jendela dan pemandangan alam yang mempesona. Hingga tak terasa, kami turun dan sudah ditunggu saudara yang menjemput di depan gang. 

Itulah ceritaku yang pulang kampung, Sonya dan sang ibu.

Image : ainunholidays.co.id
Image : ainunholidays.co.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun