Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kue Bakar Pembawa Berkah

13 November 2021   05:00 Diperbarui: 13 November 2021   05:18 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : sajiansedap.grid.id

            Suasana siang di stasiun Solo, dengan ragam potret manusia. Maya salah satu diantara, yang menunggu kereta datang. Dia menikmati perjalanan seorang diri, namun berkat kue bakar bertabur keju dan almond telah mengubah paradigmanya. Peristiwa apa yang dialami Maya?


                    Deretan kursi besi nampak penuh dari ujung kiri sampai kanan di stasiun Solo, siang itu. Banyak juga yang menunggu, ada yang berdiri bersandar tembok atau menikmati suasana stasiun, berdiri di depan pagar menghadap rel kereta. Pintu belum dibuka, suara kereta dan peluit belum terdengar.


                    Gadis berkacamata dengan wajah bulat dan bertubuh pendek, dialah Maya. Kaos oblong dan celana jeans balel kesayangannya serta tas rangsel dipundak menjadi ciri khas. Dibawanya kardus serta tas plastik berwarna ungu, menuju rumah bibinya di Cirebon. Hobi nyamil membuatnya membawa bekal roti dengan mampir ke toko roti kesayangan. Bekal camilan dan minuman sudah siap di tas ungu, yang ditaruh di samping tempat duduk. Sambil menunggu di stasiun, diputarnya musik rock, seraya melihat potret manusia.


                  Di samping tempat duduk, ada perempuan muda, tampak rapi mengenakan kemeja serta celana kantor. Rambut pirang berwarna kecoklatan rutin perawatan salon, begitu pula dengan wajah tampak putih glowing. Perempuan itu tampak gelisah mengamati ponsel. Kemudian sebelahnya lagi, terlihat satu keluarga dengan dua anak perempuan. Mereka sibuk menata makanan serta sang anak merengek minta ini dan itu pada ibunya.


"Mbak ..." terdengar suara memanggil Maya. Ditoleh ke samping kanan, terlihat perempuan cantik itu menawarinya sebuah roti dalam kardus persegi panjang.


"Terimakasih mbak," sahut Maya singkat. Kemudian sang perempuan menutup kardus kue, sambil tersenyum.


"Mau pergi ke mana mbak?" tanyanya membuka percakapan.


Maya yang mendengarkan lagu, lalu melepas headset. "Bagaimana mbak?" tanya Maya, meminta perempuan itu mengulangi pertanyaannya.


"Mbaknya, mau pergi ke mana?" tanya perempuan itu untuk kedua kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun