Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kecakapan Ada dalam Hatimu

1 September 2021   11:11 Diperbarui: 1 September 2021   11:46 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apapun bentuk tubuh kamu, gendut, gemuk, kurus, langsing, tinggi, pendek, cantik, tampan, jelek. Itu tak masalah, yang penting sehat dan harus disyukuri. Kamu anak yang baik, buktinya kamu hanya diam dan tidak membalas perbuatan teman-temanmu. Itu maksud bunda mengatakan  kecakapan ada di dalam hatimu. Tetaplah menjadi anak yang baik ya, sayang."

"Trimakasih bunda, " sambil tersenyum memeluk bundanya. 

"Tadi sempat membanting pintu ... maafkan Adit bunda, " pengakuan pada bundanya.

Image : news.unair.ac.id
Image : news.unair.ac.id


Lalu sang bunda mengelus kepalanya, "bunda tau Adit sedang marah. Bunda bangga Adit bisa mengenali emosi dalam diri. Namun setelah tau bahwa ini emosi negatif, Adit perlu belajar untuk mengelola emosi. Nahh, di sini Adit bisa memilih diluapkan atau tidak, dengan perkataan atau tindakan, yang akan bermanfaat atau merugikan bagi diri sendiri dan orang lain.

Bila Adit bingung, lebih baik diam dan pergi menjauh. Namun bila Adit ingin meluapkan dengan baik, bisa menegur teman-teman dengan halus dan baik. Itu akan jauh lebih baik, daripada Adit meluapkan emosi dengan memarahi atau mengejek balik, yang nantinya akan jadi perkelahian.  

Pada saat suasana tenang, Adit dapat merenungkan kembali. Kenapa Adit bisa sebel, marah, atau kecewa pada teman-teman? Bila emosi itu masih ada, dapat mengeluarkannya  dengan cara, menulis, melukis, membuat puisi, atau apa yang Adit sukai. Itu akan lebih bermanfaat, bagi diri sendiri dan orang lain daripada seperti tadi, membanting pintu."


"Kasian pintunya ... hehehe. Adit akan belajar meluapkan emosi dengan menggambar bun," katanya memahami perkataan sang bunda.


"Pintar anak bunda. Ini dapat kamu terapkan juga ketika kamu sedih, kecewa, khawatir, senang, dll. Bunda sayang Adit," sambil mengelus kepala anaknya.


" Adit juga sayang sama bunda. Trimakasih, selalu menemaniku," sambil memeluk bundanya. 

Mereka saling berpelukan serta bercanda tawa berbagi cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun