Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Powerfull of Optimisme

24 Juli 2021   11:00 Diperbarui: 31 Juli 2021   05:30 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


                       Bila bumi terus berputar, begitu juga dengan dunia akan terus berubah dan berkembang. Are you agree that statement, friend? Tak dapat dipungkiri, itulah realitas. Mahluk hidup, alam semesta dan segala isinya selalu mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, sobat.  Kupu-kupu nan cantik dan indah, tentu tak terjadi begitu saja, namun melalui proses (fase ) kehidupan yang panjang. Di mulai dari telur, larva (ulat), pupa (kepompong), kupu-kupu (imago). Semua tak terlepas dari pertumbuhan dan perkembangan, dialami dan dilalui setiap hari, setiap waktu dan setiap saat. Adanya setiap proses (fase) menyebabkan terjadinya perubahan sebagai hasilnya, dan itu hal yang wajar dalam kehidupan. Namun pertanyaannya, bagaimana menghadapi setiap perubahan yang ada di sekitar kita, sobat?


                      Pernahkah sobat mendengar sebuah ilustrasi mengenai sebuah gelas yang berisi air? Bila pernah, jangan pernah bosan untuk mendengarnya lagi ya. Namun jika belum, selamat ...  ini merupakan pengalaman pertama sobat. Ada sebuah gelas yang berisi air, yang memenuhi sebagian gelas. Nahh bagaimana cara sobat memandangnya? apakah melihat ada setengah air atau melihat ada ruang kosong dalam gelas itu? Tentunya bila dikumpulkan jawabannya, tiap orang akan berbeda-beda.  Setiap dari sobat mempunyai persepsi (cara pandang) yang berbeda dalam melihat ilustrasi di atas.

Image : deainsanira.blogspot.com
Image : deainsanira.blogspot.com

                   Bagaimana menghadapi setiap perubahan dalam kehidupan, dapat dianalogikan dengan ilustrasi air dalam sebuah gelas tadi, sobat. Cara memandang perubahan dapat dilihat, dari bagaimana mengenali situasi atau keadaan yang berubah di sekitar, lalu bagaimana cara merespon perubahan itu dengan sikap pesimis atau optimis kahh. Dua kata ini adalah anonim (lawan kata), namun sangat mempengaruhi cara pandang yang menghasilkan tindakan yang berbeda. Seorang yang optimis atau pesimis, tentu banyak di pengaruhi oleh berbagai faktor seperti believe (keyakinan), value (nilai), usia, pengetahuan, pendidikan, pengalaman, lingkungan dll yang membentuk pola pikir.

                          Mereka yang optimis, selalu dapat melihat ada unsur kebaikan dalam setiap kejadian atau peristiwa yang di alami dalam kehidupan. Suatu peristiwa, selalu ada yang bisa dimaknai, dipetik dan dijadikan instrument  pembelajaran. Mereka berkeyakinan bahwa ada rencana Tuhan yang terbaik di balik suatu peristiwa dan mereka percaya pada kuasa Tuhan. Melihat sesuatu dengan kacamata pikiran positif serta respon emosi  positif sehingga mampu mempengaruhi sekitar, dengan membagikan kata-kata maupun tindakan yang positif.  Sedangkan mereka yang pesimis, selalu memandang  bahwa peristiwa sebagai akibat dari sesuatu, dan memandang segalanya dari kekurangan (sisi negatif).

                          Selain itu para optimisme juga memandang kemunduran dalam hidup (masa sulit) tidak akan berlangsung lama, hanya sementara saja serta memiliki keyakinan situasinya akan menjadi baik.

Melihat sesuatu seperti judul lagu,  "Badai Pasti Berlalu", ditulis Eros Djarot  dan diaransemen oleh Yockie Surjoprajogo, yang dibawakan oleh penyanyi papan atas, Chrisye, Ari Lasso dan Noah. Di mana ada badai yang harus dilalui namun tak selamanya akan menetap dalam kehidupan, masih ada matahari yang kan bersinar.  Sedangkan bagi para pesimisme, menganggap bahwa keadaan yang tidak mengenakkan  adalah akhir dari segalanya, yang tidak akan bisa diubah. Bedanya para optimisme selalu punya harapan sehingga melakukan upaya (aktif) sedangkan para pesimis hanya pasrah menerima saja tanpa melakukan apa-apa (pasif).


                           Sang optimisme apabila jatuh selalu belajar untuk bangkit dan bangkit lagi, mereka pantang menyerah. Mereka juga mengenal dan merasa yakin pada kemampuan yang dimiliki, sehingga seringkali sebagai  pemecah masalah serta penemu solusi atas keadaan yang terjadi. Mereka di kenal orang yang kuat atau tangguh, seperti  sepenggal lirik dari 

lagu Tulus "Manusia Kuat"


Kau bisa merebut senyumku

Tapi sungguh tak akan lama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun