Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Vitamin Kehidupan

21 April 2021   10:15 Diperbarui: 21 April 2021   10:23 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Ipkb Kaltim.com


Matahari seolah baru bangun tidur, memancarkan cahaya hangat ke bumi, bunga tersenyum manis serta burung-burung bernyanyi riang menyambut hari yang cerah. Hati yang gembira juga dirasakan keluarga Pelangi. Ruang gerak  memang terbatas sejak adanya pandemi covid tetapi semangat pasti terbebas. Mungkin aktivitas hanya terbatas di rumah saja, belajar di rumah, bermain di rumah, bekerja di rumah, berdoa di rumah tapi tidak membuat Pak Rachmad, Bu Bening, Damai, dan  Pelangi untuk tetap bersemangat dan tersenyum.

Seperti biasanya, pagi ini, mereka semua terbangun, lalu tak lupa untuk sembayang,  mensyukuri hari ini melalui doa-doa serta pujian kepada Sang Maha Kuasa. Kesejukan hati merasuk dalam diri, dengan menjaga tubuh melalui aktivitas bersepeda, berkeliling kompleks atau ke taman. Damai dan Pelangi seakan hafal betul dengan jadwalnya, mereka lalu  menyiapkan diri belajar daring secara virtual  di rumah.

Pak Rachmad sibuk mengutak-atik laptop untuk persiapan rapat pagi ini, sedangkan Bu bening menyiapkan makanan untuk sarapan sebelum  mereka semua melakukan aktivitas. Mereka sarapan pagi bersama, saling bercengkrama dan memberikan semangat untuk hari ini. Lalu setelah usai, tak lupa membereskan serta  mencuci peralatan makannya, dan dengan segera Damai dan pelangi bersiap di depan komputer absen dan mengikuti pelajaran. Ibu pun kadang membantu damai dan pelangi bila mereka ada yang tidak dimengerti. Begitu pula dengan ayah yang sangat sibuk rapat serta pekerjaan yang harus diselesaikan oleh timnya.

Tanpa terasa, matahari tepat di atas kepala. Pelangi mengakhiri tugas belajarnya karena dia duduk  di kelas 2 SD, sementara kakaknya, Damai masih asyik mengutak-atik angka yang diberikan tugas oleh gurunya, wajar karena  Damai sudah kelas 6 SD. Pelangi terlihat  duduk di taman belakang sambil berkomunikasi dengan teman-temannya melalui Videocall, karena semenjak pandemi Corona mereka tidak pernah bertemu. Pelangi asik tertawa, memperhatikan gadget dan  sesekali bercerita. Ibu pun tanpa sengaja melihat buah hatinya ikut senang, karena walaupun mereka hanya di rumah saja tetapi anaknya masih bersukacita serta  terhubung dengan teman-temannya. Kemudian ibu melihat Damai serta ayah yang masih sibuk berjibaku dengan tugas-tugasnya. Lalu  ibu menyiapkan minuman yang disukai oleh damai dan pelangi yaitu jus apel mix jambu merah. Ayah juga tak mau ketinggalan untuk meneguk segelas jus yang segar itu. Tak lama berselang damai menyelesaikan pelajaran hari ini, ia langsung bermain game di hp nya lalu video call dengan teman-teman di sekolahnya karena kangen bermain bersama, sampai- sampai Damai ketiduran.

Hari mulai menjelang sore, terdengar suara damai dan  pelangi tertawa di halaman belakang. Mereka asik memegang raket, mengayunkan raket, menangkis cock serta mengembalikan cock yang datang di hadapannya. Sesekali pelangi kewalahan mengembalikan cock karena memang tinggi badannya yang belum setinggi kakaknya. Mereka asyik bermain bulutangkis, tanpa terasa hari makin sore dan Bu bening menyela keasyikan mereka agar segera mandi dan bersih diri.

Senja mulai nampak. Damai, pelangi, ayah dan ibu sudah berkumpul di ruang tengah untuk latihan serta bernyanyi bersama seperti hari-hari biasanya. Pak Rachmad memang jago bermain alat musik, beliau biasanya latihan bersama teman-teman dalam group musik, tampil di acara kantor dan kadang diundang dalam acara-acara. Sedangkan Bu bening jago sekali dalam musikalitas vokal, suaranya sangat merdu dan menenangkan, namun tak ia juga pandai bermain piano klasik. Beliau sampai sekarang masih tergabung dalam tim paduan suara. Makanya tidak heran bila darah seni juga mengalir dalam diri damai dan pelangi. Selain mereka sering mendengarkan ayah dan ibunya latihan, mulai dari kecil mereka sudah mengenal alat musik serta belajar alat musik tersebut. Kali ini  damai yang memainkan piano sedangkan pak Rachmad yang memainkan gitar, lalu Bu bening dan pelangi yang menyanyi. Mereka saling mengisi satu sama lain sehingga terdengar harmoni antara nada dengan musiknya. Keluarga mereka, memang selalu kompak.

Tanpa terasa waktu menunjukkan pukul setengah tujuh. Akhirnya mereka semua  berpindah ke ruang makan. .Pak Rachmad dan Bu bening menggunakan ruang makan sebagai tempat bercerita, saling berbagi pengalaman serta tempat menjalin kedekatan dengan si buah hati.
 "Makasih ya Bu. Masakan guraminya enak. Ayoo anak-anak tambah lagi sayur dan ikannya."ajak pak rachmad.
"Sama-sama yah. Ini tadi  kita diberi ikan  gurami oleh pak Danang, katanya habis panen sendiri. Beliau coba pelihara gurami, ternyata guraminya tumbuh besar-besar dan ini adalah panen pertamanya. Rasanya enak ya. Ini tadi masaknya juga dibantuin sama pelangi."cerita ibu
"Pelangi tadi hanya bantu potong sayur dan sediakan bumbu saja, yang masak ibu semua. "tambah pelangi
"Tapi hebat pelangi, sudah bantu ibu. O,iya bagaimana dengan sekolah kalian. Pasti kalian senang bisa belajar di rumah?"tanya ayah

"Damai senang belajar di rumah karena  bisa lebih banyak waktu berkumpul di rumah, ayah dan ibu bisa menemani damai dan pelangi. Tetapi sekarang yang tidak damai sukai yaitu jadi banyak PR serta kadang  kesulitan saat online  (di klik tidak bisa akhirnya mengulang lagi), kadang nyadat signalnya"cerita damai.
"Kalau pelangi, senang   belajar di rumah,  lebih santai tapi lama-lama juga bosan. Pelangi juga sedih tidak bisa bertemu teman-teman dan  sahabat pelangi. Yang biasanya kita bertukar buku cerita sama Abel dan jingga, tertawa bersama, makan bersama"suara pelangi makin lirih.

"Ayah paham dan mengerti dengan situasi yang kalian alami. Tapi tahu kah kalian bahwa kita tidak sendiri, bukan hanya damai dan pelangi saja yang merasakan bosan serta kesulitan. Ibu, ayah, teman-teman kita serta semua orang di dunia ini juga mengalami apa yang kita rasakan sejak adanya pandemi ini. Dari yang dulu, kita bebas melakukan kegiatan apa saja di luar rumah tetapi sekarang kita beraktivitas terbatas hanya di rumah dan keluar rumah  seperlunya saja. Walaupun begitu, perubahan ini membawa dampak baik seperti : kita jadi semakin banyak waktu untuk bersama di rumah walaupun ibu masih tetap bekerja sebagai  garda terdepan, kemudian kita lebih peduli dengan kesehatan kita, dll. Tetapi perubahan ini juga membawa dampak  lain, yaitu  kita  tetap belajar dan  bekerja dari rumah dengan aktivitas ini dijembatani  secara virtual melalui daring (online) yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, sehingga kadang banyak kesulitan dan trouble. Kita juga tidak bisa bertemu dengan teman-teman setiap hari secara langsung walaupun bisa dilakukan dengan  Videocall, tetapi masih  ada keterbatasan. Karena ini memang sesuatu yang baru buat kita,  sehingga perlu beradaptasi. Mungkin awalnya kita akan kesulitan, tapi nanti bila sudah terbiasa serta tahu caranya, kita akan mahir dan pasti akan menjadi mudah. Hal ini yang  membuat kita bosan serta jenuh. Kita memang harus belajar bersabar serta  menerima keadaan ini demi kesehatan dan kebaikan kita bersama. Nanti bila semua sudah membaik maka kita akan bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Ini saatnya untuk kita, bisa belajar sesuatu yang baru, yang belum kita pelajari sebelumnya serta mengajak kita untuk disiplin. Kalian harus punya semangat untuk tidak pantang menyerah ya"terang ayah.

"Betul sekali apa yang ayah katakan. Mungkin ibu tidak banyak beradaptasi seperti kalian yang ada di rumah, tetapi situasi di luar masih belum aman. Ibu dan teman-teman ibu masih terus berjuang agar mereka-mereka yang sakit cepat sembuh dan  jangan sampai terpapar oleh virus ini. Bila mereka sudah terpapar dan dinyatakan  positif, mereka  harus menjalani perawatan isolasi agar mendapatkan perawatan khusus serta tidak menyebarkan penularan pada penderita yang lainnya. Oleh karena itu kalian jangan lupa untuk jaga kesehatan dengan makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, selalu bersukacita, selalu berdoa, sehingga bisa meningkatkan daya tahan tubuh, O,iya jangan lupa juga  untuk selalu memakai masker, rajin-rajin cuci tangan & jaga jarak. Semua itu dilakukan supaya kita tetap sehat serta sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus Corona"pesan ibu.

"Semoga kita semua selalu di beri kesehatan terutama ibu yang bekerja di garda terdepan. Ayah juga punya satu vitamin untuk kalian semua,  nama vitaminnya "GEMBIRA". Nahh vitamin ini. tidak diminum seperti obat tetapi di lakukan. GEMBIRA adalah singkatan dari "GERAK" (berarti tubuh harus bergerak dengan melakukan aktivitas dan  pastinya juga harus berolahraga). Jangan sampai mager (malas gerak) dengan rebahan atau tidur-tiduran saja. "EMOSI SEHAT"(dengan berpikiran positif, jangan lupa untuk tersenyum, tertawa dan selalu jujur dengan diri sendiri). "MAKAN-MAKANAN yang BERGIZI" (makan-makanan 4 sehat 5 sempurna, tidak banyak memasukkan vitsin maupun bahan-bahan kimia dalam tubuh serta pengawet). "BERDOA serta BERIBADAH" (selalu mendekatkan diri pada Tuhan serta selalu meminta pertolonganNYA di setiap waktu). "ISTIRAHAT yang CUKUP"  (dengan tidur yang berkualitas yaitu malam hari sekitar 6-8 jam) dengan: tidak begadang (tidur larut malam) karena games atau nonton film." RAMAH dan SANTUN" (dengan menjaga hubungan baik serta komunikasi dengan teman, sahabat, keluarga, guru dll serta jangan lupa, untuk  tetap melakukan kebaikan yang bisa dilakukan di masa pendemi ini) misal : tetap komunikasi dengan teman melalui video group, saling membagikan makanan kepada tetangga. "AKTIF BERKARYA"  (dengan tetap beraktivitas pada apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita, tetap melakukan hobi serta kegiatan di rumah)  misal : tetap mengerjakan tugas belajar daring di sekolah, melakukan hobi seperti bermain musik, berkebun atau ikut lomba virtual seperti menyanyi dll. Nahh bila kita sudah terbiasa minum vitamin GEMBIRA, walaupun kita pada masa ini masih berada di rumah, kita tetap bisa sehat baik tubuh, jiwa dan rohani, sehingga bisa menangkal virus Corona."itulah pesan dari ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun