Mohon tunggu...
Kristin Siahaan
Kristin Siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Observer, Theological Student'15

Mulai dan nikmati prosesNya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Syukur Melebihkanmu

6 April 2021   23:32 Diperbarui: 6 April 2021   23:43 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Ada yang tidak seberuntung kamu, tapi rasa syukurnya melebihi kamu -- Aulia

Tunanetra adalah salah satu istilah yang menandakan sebuah kekurangan terhadap penglihatan. Oleh karena kekurangan ini, mereka sering dianggap tidak mampu mengerjakan apa yang dikerjakan manusia normal pada umumnya. Malahan, acap kali mereka dijuluki sebagai pengemis, peminta-minta yang meminta di lampu merah. Alhasil, mereka dianggap kaum yang terpinggirkan, kaum yang dikasihani. 

Stigma ini yang sering tertanam dalam benak orang pada umumnya sehingga dampaknya membuat tunanetra menjadi seorang yang insecure. Padahal tidak sedikit tunanetra yang berhasil tampil memukau di dunia tarik suara, alat musik seperti piano, gitar dan bahkan memiliki bisnis.

Melalui salah satu tayangan live streaming youtube dalam tema "melihat terang dalam gelap," Ritson Manyonyo seorang tunanetra sekaligus pembicara dalam pertemuan kali itu mengungkapkan:

"mata di kepala itu hanya aksesoris, kami memang tidak mampu melihat secara gamblang, namun bukan berarti kami tidak dapat melihat secara gamblang, tetapi kami tetap mampu melihat."

Beliau mengungkapkan ada tiga cara seorang tunanetra melihat, pertama melalui perabaan, kedua melalui pendengaran, ketiga melalui penciuman, aroma tubuh seseorang dapat membantunya mengenali seseorang. Ketiga cara penglihatan ini tercipta karena adanya intensitas pertemuan. Dengan begitu, tunanetra tidak perlu kehilangan kepercayaan diri dengan penglihatannya yang tiada secara denotatif.

Dalam kebutaannya ia berhasil mengajak banyak tunanetra bersyukur lewat situasi hidupnya. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan cara siap untuk menyemangati banyak orang untuk melanjutkan hidup termasuk mereka yang sering insecure padahal memiliki panca indera yang lengkap yakni:

  • Menerima secara penuh diri sendiri. Tidak mungkin kita menuntut orang lain untuk memahami atau menerima diri kita kalau diri kita sendiri tidak menerima diri dengan segala kekurangannya.
  • Harus beres dengan diri sendiri. Artinya, ketika bullying harus hadir ke kehidupan kita. Kita mampu menenangkan diri dan menerima diri tanpa menjadi rendah diri karena sesungguhnya setiap manusia berharga di mata Tuhan. Manusia adalah ciptaaan termulia Allah. Karena keistimewaan itu tidak akan tertukar dengan manusia lainnya sebab porsi tiap manusia adalah sama istimewanya di hadapan Allah.

Pesan ini sekaligus berlaku kepada tiap manusia baik tunanetra maupun tidak untuk mensyukuri apapun yang mereka terima dari Allah. Dan secara khusus kepada manusia yang panca inderanya berfungsi dengan baik, tidak ada alasan tidak bersyukur karena betapa tidak, tunanetra saja mampu bersyukur bahkan berkarya.

So, it'so time to say no to insecure. you can do more as you know 'cause you're special in eyes God.

My pleasure,

Kristin J Siahaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun