Mohon tunggu...
Kristin Siahaan
Kristin Siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Observer, Theological Student'15

Mulai dan nikmati prosesNya.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Om Jamur Beras

26 Februari 2021   09:25 Diperbarui: 26 Februari 2021   11:32 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Masa pandemi covid-19 banyak mengajarkan makna hidup bagi seorang penginjil bernama Yohanes. Tidak dengan kebanyakan orang yang mengeluhkan masa pandemi, ia justru selalu semangat untuk tetap bertahan hidup. 

Motto hidupnya adalah "orang yang bersemangat, akan mampu menanggung penderitaan." Setiap minggu, ia menyampaikan ceramah kepada kebaktian anak-anak di suatu lingkungan bernama "PA Diski." Tanpa mengharapkan apapun, ia tulus menyampaikan isi hati dan kebaikan Tuhan yang pernah ia rasakan. 

Salah satu dari anggota PA itu bernama Yanti. Yanti dan seluruh anggota kelompok PA memiliki panggilan akrab pada Om Yohanes yakni Om Shinchan. Mereka menyebut demikian karena setiap ia tertawa sangat mirip dengan seorang tokoh film kartun anak-anak yang bernama Shinchan.

Di awal masa pandemi, ada banyak karyawan yang harus mendapat PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Tidak hanya mereka, dampak masa pandemi juga dirasakan oleh Om Shinchan. 

Biasanya, pendapatan utama yang biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga berasal dari persembahan yang dikumpulkan oleh jemaat yang dipimpinnya. Oleh karenanya, muncul ide dalam benaknya untuk mengerjakan pekerjaan di luar penginjil. 

Pekerjaan pertama yang dikerjakannya ialah membuat pot bunga. Ia mulai belajar dari media youtube dan dalam tempo waktu tiga minggu ia dapat menambah beberapa pot di teras rumahnya. Beberapa tetangga yang melihat pot hasil buatan tangan Om Shinchan tertarik untuk memesan untuk dibuatkan pot juga.

Melalui hasil pemesanan pot, kebutuhan hidup keluarganya dapat ditanggulangi sedikit namun kebutuhan untuk biaya sekolah anaknya masih harus dipenuhi. Oleh keluarga yang prihatin dengan keadaan om Shinchan, keluarga tersebut berinisiatif untuk menawarkan kerjasama untuk menjualkan jamur ke warung-warung sekitar rumahnya.

 Ia pun setuju dan dengan gigih ia selalu mengambil jamur ke rumah keluarga yang harus ditempuh dalam waktu 30 menit dari rumahnya. Penjual di warung-warung itu akhirnya akrab menyebutnya dengan sebutan "Om Jamur" padahal ia adalah seorang Penginjil. Dalam pikirnya sejenak, Om Shinchan mengatakan

"Udah dua nih sebutan untuk memanggil om, Shinchan udah... sekarang Om Jamur, alamak..."

Melalui penghasilan yang diperoleh dari jamur yang dijajakannya setiap hari, biaya sekolah anaknya mulai dapat ditanggulangi.

 Suatu sore, dalam perjalanan mengambil jamur, matanya tertuju ke arah sebuah kilang atau pabrik beras yang selalu dilaluinya. Ia berpikir mengapa ia tidak menjajakan beras kiloan itu juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun