Gawai atau dalam Bahasa inggris Gadget menurut SFASFAFWikipedia (2017) dapat diartikan sebagai perangkat elektronik yang memiliki berbagai kemampuan praktis dan canggih. Gawai dibuat lebih canggih dari tehnologi yang dirancang sebelumnya, telepon pintar dan laptop dapat diartikan sebagai gawai karena pembaharuan dari telepon rumah dan komputer meja. Penggunaan gawai di sekolah masih sering menimbulkan perdebatan, Apakah gawai/ gadget memberikan dampak negative atau positif?.
Disatu sisi menganggap penggunaan gawai tidak begitu penting, dan bahkan menimbulkan beberapa efek negative, penggunaan gadget yang tidak bertanggung jawab memberi peluang kepada siswa untuk berbuat curang pada saat tes, cenderung individual dan tidak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena mereka sibuk bermain game online, sibuk dengan Instagram, Facebook dll, kecanduan gadget bisa meningkatkan resiko gangguan emosi hingga penyakit tertentu.
Namun disisi lain ada yang beranggapan bahwa penggunaan gadget sangatlah penting karena salah satu alat yang dapat menunjang pembelajaran terutama untuk mempersiapkan peserta didik memiliki ketrampilan di abad 21 dalam era revolusi industry 4.0. Gadget membantu siswa untuk bisa terhubung dengan siapapun, gadget juga bisa mendorong pembelajaran yang kolaboratif (Blanded learning), siswa dapat berbagi pelajaran dengan teman yang lain, mengurangai rasa kuatir kepada orang tua karena bisa memantu keberadaan siswa. Gadget juga bisa menyimpan dokumen-dokumen yang dapat digunakan dengan mudah saat dibutuhkan.
Berdasarkan uraian di atas maka sekolah-sekolah perlu memikirkan cara bagaimana memanfaatkan gadget untuk mendukung pembelajaran dan pembentukan karakter siswa, Kami sebagai pendidik dilingkungan SMAK Stella maris juga memiliki cita cita bahwa lulusan /output dari SMAK stella Maris memiliki kecakapan yang diperlukan di era 4.0 dan memiliki karakter positif yang kuat. Untuk mencapai cita-cita itu tidak dipungkiri akan besarnya peranan teknologi termasuk juga gadget. Oleh karena itu perlu dipikirkan bangaimana menggunakan/memanfaatkan gadget di lingkungan sekolah agar tidak memberikan dampak negatif. Kami kelompok “Santuy” memiliki pemikiran untuk hai tersebut:
- Menggunakan gadget saat istirahat dan jam pelajaran yang membutuhkan
- Gadget bisa digunakan pada saat istirahat atau jam-jam pelajaran yang sudah didisain/ dirancang oleh guru mapel yang mengijikan untuk membuka/menggunakan gawai.
- Melakukan block content yang bersifat negative dan tidak membangun karakter siswa
- Hal ini dilakukan agar siswa tidak membuka situs-situs yang negative misalnya situs yang berbau pornografi dan kekerasan sehingga guru dan orang tua merasa tenang.
- Memberi tugas bersama dengan melibatkan teknologi yang tidak sebatas mencari namun menghasilkan produk yang menunjang pembelajaran dan pembentukan karakter yang positif.
- Membudayakan literasi digital,
- Pembatasan waktu penggunaan gadget pada siswa tidak akan memberikan dampak optimal dalam mengurangi penyalahgunaan bila pihak-pihak yang terkait tidak melek digital. Artinya bagaimana mungkin guru dan orang tua bisa memberikan penggunaan gadget/gawai yang benar jika mereka tidak tahu menggunakan gawai secara tepat.
- Yang terpenting pihak guru atau pendidik harus mengeskplore dirinya melalui teknologi yang ada untuk mengembangkan cara mengajar yang lebih up to date supaya tidak membosankan dan mampu menarik perhatian siswa, karena perta didik kita tergolong digital native yang lebih senang belajar dengan menggunakan multimedia dari pada membaca buku saja atau mendengarkan ceramah guru seperti pada pembelajaran masa lampau.
Kita menyadari bahwa segala sesuatu mempunyai sisi positif dan sisi negative, termasuk juga gawai. Mari kita menggunakan Gawai di lingkungan SMAK Stella Maris secara bijaksana agar tujuan pembelajaran dan cita-cita kita sebagai pendidik di SMA Stella Maris dapat tercapai yaitu peserta didik mampu bersaing di era globalisasi dan menjadi siswa yang berkarakter.