Mohon tunggu...
Kristina Bintang Rejeki
Kristina Bintang Rejeki Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA SOSIOLOGI FISIP/UNS

Mahasiswa Sosiologi UNS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Danau Toba Menjadi Pariwisata Kelas Dunia

6 Desember 2022   16:30 Diperbarui: 6 Desember 2022   16:35 1875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Danau Toba merupakan danau yang terletak di provinsi Sumatera Utara dan merupakan  salah  satu  danau  terbesar  di  Asia Tenggara. Keberadaan Danau Toba dengan keindahan alamnya menjadikan Danau Toba menjadi ikon pariwisata Indonesia serta menjadi destinasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Keindahan Danau Toba ini membuat Danau Toba ditetapkan sebagai prioritas obyek dan daya Tarik Wisata (ODTW). Selain ditetapkan sebagai prioritas ODTW, nyatanya Danau Toba juga dijadikan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025. Tidak hanya itu, berdasarkan ketetapan Kemenparekraf RI, Danau Toba juga menjadi salah satu daftar Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan menjadi prioritas dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan. 

Pengembangan kawasan Danau Toba sebagai kawasan pariwisata super prioritas termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya. Peraturan tersebut berisikan tentang aspek pembangunan dan pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba. Sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Danau Toba kemudian menjadi prioritas pembangunan destinasi wisata di Indonesia yang memiliki skala pelayanan nasional dan internasional. 

Pembangunan dan pengembangan Kawasan Pariwisata Danau Toba juga memerlukan pengaturan secara khusus guna mempercepat pengembangan dan pembangunan di kawasan Danau Toba. Pengembangan yang dilakukan  mulai  dari  pengembangan infrastruktur, teknologi dan  juga pengembangan masyarakat sekitar sebagai pelaku usaha. Pemerintah juga melakukan pembentukan BOP Danau Toba (Badan Otorita Pengelola) Kawasan Pariwisata Danau Toba dengan tujuan untuk mempercepat pengembangan dan pembangunan Kawasan Pariwisata Danau Toba secara khusus dan terintegrasi. Dalam hal ini, Presiden Joko Widodo pada tanggal 1 Juni 2016 telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba. 

Tidak hanya itu, untuk keberhasilan pembangunan dan pengembangan pariwisata kawasan Danau Toba, terdapat aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan dan pembangunan kawasan pariwisata yang meliputi daya tarik wisata, aksesibilitas, prasarana dan sarana, dan masyarakat (UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan). Selain itu, berdasarkan laporan daya saing destinasi wisata dunia 2015, dalam mengukur seperangkat faktor dan kebijakan yang terkait dengan perkembangan sektor perjalanan dan pariwisata berkelanjutan, digunakan 4 sub indeks, untuk penilaian daya saing wisata dunia meliputi Daya dukung lingkungan, Kebijakan Travel & Tourism dan kondisi pendukung, infrastruktur, serta Sumber daya alam dan budaya. 

Dengan ditetapkannya Danau Toba menjadi Daerah Pariwisata Super Prioritas, sekaligus menjadikan Danau Toba sebagai peluang investasi bagi pengusaha pariwisata, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga pengembangan berbagai fasilitas dan layanan wisata, mulai dari perhotelan, layanan wisata alam, wisata budaya, hingga wisata kuliner terus dilakukan oleh pemerintah. Pengembangan dan pembangunan yang dilakukan di Danau Toba juga dilaksanakan karena akan diadakannya Ajang Balap Perahu Motor Formula 1 (F1H2O) yang akan diselenggarakan pada 24-26 Februari 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal menggelontorkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk menyiapkan infrastruktur gelaran F1H2O. Adapun infrastruktur yang di akan disediakan seperti wet paddock, dry paddock, dan akses menuju paddock, serta fasilitas pendukung lainnya. Dukungan anggaran untuk pembangunan  infrastruktur guna mensukseskan gelaran F1H20.  

Ditunjuknya Danau Toba sebagai tuan rumah kompetisi F1H2O, diharapkan ajang ini dapat menjadi promosi pariwisata kepada wisatawan kelas dunia. Promosi yang dilakukan pada kompetisi F1H20, juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Gromang (2003, cit. Yuliaichah 2017) yang menjelaskan bahwa promosi wisata adalah upaya untuk memicu kemungkinan penjualan wisata, yang meliputi seluruh kegiatan yang direncanakan termasuk dalamnya penyebaran informasi sehingga dapat dikatakan bahwa promosi pariwisata merupakan variabel kunci dalam rencana strategis pemasaran pariwisata yang dimiliki. Promosi Danau Toba  melalui ajang F1H20 tentunya akan semakin meningkatkan posisi Danau Toba sebagai destinasi pariwisata utama di tingkat nasional maupun internasional. 

Sebagai upaya untuk menjadikan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, tentunya perlu adanya  kesinambungan antara pembangunan ataupun pengembangan secara baik dan maksimal yang didukung secara ekologis serta memiliki dampak terhadap ekonomi, dan juga adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat. Hal ini ditujukan sebagai  upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mengatur segala hal yang dibutuhkan dari alam (sumber daya) agar tetap berkelanjutan dan lestari. Chucky (1999, cit. Mulki 2019) mengemukakan 3 poin utama mengenai konsep pariwisata berkelanjutan 1) Kualitas yg menyangkut pelayanan kepada wisatawan, peningkatan kualitas atau taraf hidup masyarakat lokal, dan peningkatan kualitas alam yang dijadikan objek atau daya tarik wisatawan. 2) kelestarian sumber daya alam dan kelestarian budaya-budaya masyarakat lokal dan 3) keseimbangan kebutuhan industri pariwisata, lingkungan dan masyarakat lokal agar tercipta tujuan dan kerjasama yang saling menguntungkan di antara para stakeholder dan destinasi pariwisata.”

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Chucky, mengenai teori pariwisata berkelanjutan dimana kualitas pelayanan yang diberikan kepada wisatawan yang datang ke Danau Toba perlu ditingkatkan agar memberikan kepuasan dan kenyamanan para wisatawan.  Seperti halnya dengan meningkatkan jumlah penginapan atau hotel serta fasilitas penunjang seperti infrastruktur berupa jalan akses yang mengitari Danau Toba perlu dibangun agar keindahan danau Toba dapat diakses dari semua sisi. Tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pelayanan namun dengan adanya pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dilakukan oleh pemerintah tentunya berpengaruh pada meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama masyarakat lokal di daerah sekitar Danau Toba. Kerjasama yang dilakukan pemerintah dan masyarakat terutama di bidang ekowisata dapat membuka kesempatan kerja sekaligus menambah penghasilan bagi masyarakat disekitar Danau Toba. 

Sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP), keunikan atau kekhasan Toba harus dijaga dan dirawat agar Danau Toba dapat menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan dan semakin banyak dikunjungi wisatawan. Keunikan atau kekhasan Danau Toba serta kearifan lokal dari masyarakat yang tinggal di sekitarnya tentu sudah menjadi daya tarik bagi wisatawan. Menjaga Lingkungan serta kelestarian budaya lokal Toba atau Heritage of Toba, nyatanya menjadi tantangan tersendiri, karena wilayah pinggiran luar Danau Toba masyarakatnya cukup beragam, sehingga diperlukan kerjasama yang baik antara masyarakat yang tinggal di sekitarnya dengan Pemerintah daerah untuk mendukung DSP Toba menjadi destinasi wisata Dunia.

Dalam mendukung Danau Toba menuju destinasi wisata dunia, diperlukan adanya sebuah kelembagaan pariwisata yang dapat mengelola dan mengembangkan destinasi wisata prioritas di Indonesia, salah satunya adalah Danau Toba yang menjadi pilot project kelembagaan DMO. Sebagai suatu industri, pariwisata terhubung dengan banyak sektor dan stakeholder dari beragam latar belakang kepentingan. Ada tiga stakeholder pariwisata yang sangat berperan dalam pengembangan suatu objek wisata yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat (Rahim, 2012). Peran pemerintah dalam pembangunan pariwisata di Danau Toba tentunya membuat kebijakan dan perencanaan yang sistematis. Sebagai contoh, pemerintah menyediakan dan membangun infrastruktur pendukung kegiatan pariwisata, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bekerja sebagai tenaga kerja di sektor pariwisata, dan lain-lain. Pihak swasta sebagai pelaku bisnis berperan dalam menyediakan sarana pendukung pariwisata, seperti restoran, akomodasi, biro perjalanan, transportasi, dan lain-lain. Sedangkan masyarakat sebagai pemilik dan pengelola dapat menjadi bagian dari atraksi wisata untuk menarik wisatawan dengan cara mengenalkan kebudayaan dan kebiasaan sehari-hari yang menjadi keunikan dan ciri khas dari objek wisata. Dengan adanya kerjasama yang baik antara stakeholder dalam mengelola situs pariwisata, budaya dan lingkungan tentunya akan berdampak positif pada kualitas dan keberlanjutan destinasi pariwisata Danau  Toba menuju Destinasi pariwisata kelas dunia. 

Danau Toba dengan keindahan alam yang sangat menakjubkan serta keunikan budaya lokal yang bernilai sejarah tentunya menarik para wisatawan untuk mengunjunginya. Menjadikan Danau Toba untuk menuju Pariwisata Kelas Dunia merupakan suatu tantangan bagi negara maupun pemerintah  serta masyarakat lokal disana. Banyak sekali aspek aspek penting yang harus ditingkatkan seperti pengembangan perancangan pembangunan yang lebih maju seperti infrastruktur sampai kepada kualitas pelayanan dan sumber daya manusia yang harus ditingkatkan juga sangat berpengaruh terhadap kemajuan pariwisata Danau Toba. Pengembangan kualitas SDM yang dilakukan oleh pemerintah seperti dengan memberikan pelatihan ataupun sosialisasi merupakan cara untuk menggerakkan masyarakat untuk bisa terlibat langsung sebagai tenaga pembangunan, serta masyarakat juga bisa merasakan dampak akibat adanya pembangunan terkhususnya akibat pengembangan sektor pariwisata Danau Toba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun