Mohon tunggu...
Kristianus Indra
Kristianus Indra Mohon Tunggu... Lainnya - Peminat masalah sosial dan budaya

Berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenangan Masa Kecil, Jebakan

3 Mei 2021   14:13 Diperbarui: 3 Mei 2021   14:22 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jika tersangkut di kaki dapat menyebabkan terjatuhnya teman kita. Karena posisinya dibawah, ikatan ilalang tersebut tidak akan kelihatan. Pilih lokasi yang aman, perkirakan posisi jatuhnya tidak membahayakan, misalnya tanahnya cukup lembut dan terbebas dari tunggul kayu dan ranting, jadi walaupun menjebak teman, tetapi tetap harus memikirkan keselamatannya, hehe.

Biasanya dendam akan terus saling berbalas, kali ini teman yang menjadi korbannya. Kita tidak tahu kapan giliran kita, disaat kita lengah dan tidak mengira. Dan kita baru sadar menjadi korban balas dendam setelah jatuh terjerembab ke tanah dan mendengar tertawaan teman penuh kepuasaan, "raisa, eh rasain".

Tiga: Jebakan Durian Jatuh

Musim buah durian di kampung waktu kecil selalu meninggalkan kenangan yang berkesan bagi saya. Menunggu dan mencari durian yang terjatuh dari pohon sangat mengasikkan. Termasuk menjebak teman dengan tipuan durian jatuh. Jebakan ini menirukan suara jika ada buah durian jatuh. Bagi yang sudah biasa menunggu buah durian akan tahu bagaimana suara yang ditimbulkan jika ada buah durian jatuh.

Jika ada buah duraian jatuh, pertama yang terdengar adalah bunyi buah durian bersentuhan dengan daun-daun di bawahnya. Bunyinya "sraaak-sraak" yang diakibatkan gesekan buah durian dengan dedauanan di bawahnya. Selanjutnya terdengar bunyi "duuk", karena buah durian menghantam tanah dengan cukup keras.

Jebakan ini dilakukan oleh teman, bisa beberapa teman yang datang terlebih dahulu ke lokasi durian, atau pohon durian yang menjadi incaran. Caranya gampang, pastikan orang yang ingin dijebak atau ditipu tidak melihat atau tidak mengetahui atau belum mengetahui keberadaan kita yang sudah lebih dahulu berada di lokasi.

Dari jarak 50 meter atau lebih, kita sudah mengetahui kedatangan orang atau teman. Pastikan posisi anda tidak telihat, tetapi berada di bawah pohon durian, yang berbuah tentunya. Ambil sepotong kayu yang sudah disiapkan sebelumnya, seukuran lengan anak-anak, dengan panjang kurang lebih, minimal 70 cm atau lebih.

Buat bunyi tiruan durian jatuh menimpa dedaunan di atas pohon dengan mengibaskan potongan kayu ke semak-semak atau perdu di sekitar kita, "sraak, sraak, sraak". Buat suaranya sealami mungkin, sebanyak dua atau tiga kibasan. Selesaikan dengan membuat tiruan bunyi durian jatuh menimpa tanah dengan memukul potongan kayu ke tanah sekuat tenaga, "duuk" sempurna.

Niscaya, orang atau teman yang baru datang akan berlarian dengan semangat '45 menuju pohon durian tempat anda berada. Pastikan anda tetap bersembunyi, dan tidak terlihat dengan bersembunyi di semak-semak. Dan anda akan menyaksikan tingkah lucu teman yang kesana kemari mencari "buah durian yang jatuh" seperti yang mereka dengar.

Empat: Jebakan Tanda Jalan Di Hutan Yang Diubah

Musim menugal ladang adalah masa dimana anak-anak seperti kami mendapat tambahan gizi. Bagaimana tidak, lauk dan sayuran yang dihidangkan yang punya ladang saat makan siang di ladang atau makan malam di rumah yang empunya ladang sangat istimewa saat itu. Minimal ada daging ayam atau daging babi 2-3 potong per orang yang disediakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun