Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ketakberhinggan Tuhan dalam Metafisika

27 November 2021   00:37 Diperbarui: 27 November 2021   00:39 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ruang filsafat. Sumber: https://lsfdiscourse.org.

Agama tidak pernah disamakan dengan filsafat. Cara keduanya memahami Ada Tertinggi selalu dalam kacamata yang berbeda-beda. Levinas menunjukkan dua kekayaan berbeda ini dalam penjelasannya mengenai yang lain. Istilah yang lain menunjuk pada sesuatu yang tidak terbatas dan tak bersekat. 

Artinya, yang lain -- mengarah pada agama dengan berbagai kekayaannya, yakni tentang Tuhan -- tidak bisa direduksi hanya dalam pengetahuan tertentu, misalnya filsafat.

Maka, agama usai ontoteologi tetap menunjukkan perkembangannya dan tetap terpahami dengan baik.Di sisi lain, konsep yang lain dari Levinas selalu dipahami dalam pengalaman -- peristiwa perjumpaan. Artinya, Levinas juga tetap berangkat dari hal-hal empiris ketika hendak menjelaskan mengenai yang tak terhingga, tak terbatas (the infinite).

Hemat saya, etika tanggung jawab Levinas masih bergerak dalam karakter empirisme -- menunjuk pada pengalaman. Semua penjelasan mengenai yang tidak mungkin akhirnya juga dikritisi karena liyan dalam Levinas selalu bergerak dari yang mungkin, yakni pengalaman perjumpaan dengan yang lain.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun